Doa Setelah Shalat Tahajud, Panduan Lengkap dan Keutamaannya

Informasi seputar doa setelah shalat tahajud dan panduan lengkapnya

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 12 Nov 2024, 13:25 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2024, 10:20 WIB
Ilustrasi Islami, muslimah, berdoa
Ilustrasi Islami, muslimah, berdoa. (Foto oleh Pavel Danilyuk: https://www.pexels.com/id-id/foto/kedudukan-muda-kedalaman-lapangan-berdoa-8422438/)

Liputan6.com, Jakarta Bagi umat Muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT di waktu malam, memahami doa setelah shalat tahajud menjadi hal yang sangat penting. Shalat tahajud yang dilakukan di sepertiga malam terakhir memiliki keistimewaan tersendiri, dan rangkaian doa setelah shalat tahajud yang dipanjatkan pada waktu mustajab ini memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa.

Mengamalkan doa setelah shalat tahajud secara rutin dapat menjadi sarana untuk mencapai kedekatan dengan Allah SWT dan memohon pengabulan hajat. Waktu setelah melaksanakan shalat tahajud merupakan momen yang sangat istimewa, dimana seorang hamba sedang berkhulwah (menyendiri) dengan Sang Pencipta, sehingga doa-doa yang dipanjatkan memiliki peluang besar untuk dikabulkan.

Rasulullah SAW sendiri sangat menganjurkan para sahabatnya untuk tidak melewatkan doa setelah shalat tahajud, karena waktu ini merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang rangkaian doa dan dzikir yang dapat diamalkan setelah shalat tahajud, beserta keutamaan dan tata cara pelaksanaannya yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi seputar doa setelah shalat tahajud dan panduan lengkapnya, pada Selasa (12/11).

A. Dasar Keutamaan Shalat Tahajud dan Berdoa di Malam Hari

Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)
Ilustrasi doa, Islami, Muslim. (Photo by Masjid MABA on Unsplash)

Sebelum membahas doa-doanya, penting untuk memahami dasar keutamaan shalat tahajud dan berdoa di malam hari. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra ayat 79:

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

"Wa minal laili fatahajjad bihī nāfilatal lak, 'asā ay yab'aṡaka rabbuka maqāmam maḥmūdā"

Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Ayat ini menjadi landasan utama pentingnya shalat tahajud dan berdoa di waktu malam. Beberapa keutamaan melaksanakan shalat tahajud dan berdoa di waktu malam antara lain:

  • Mendapatkan kemuliaan dan derajat yang tinggi di sisi Allah
  • Menjadi sarana penghapus dosa dan kesalahan
  • Membuka pintu rezeki dan keberkahan
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT
  • Meraih ketenangan hati dan jiwa
 

B. Rangkaian Doa Utama Setelah Shalat Tahajud

Doa utama yang dibaca setelah shalat tahajud adalah doa yang diriwayatkan dalam hadits shahih Bukhari, yang berbunyi:

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Arab Latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa'dukal haq. Wa liqâ'uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ'atu haq.

Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya:

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa ini memiliki kandungan makna yang sangat dalam, mencakup:

  • Pengakuan atas kebesaran Allah SWT
  • Pengakuan atas kebenaran janji-janji Allah
  • Pernyataan keimanan dan ketaatan
  • Permohonan ampunan atas segala dosa

Dilanjutkan dengan doa berikut:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa 'adzaaban naar."

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka."

 

C. Wirid dan Dzikir Setelah Shalat Tahajud

Setelah membaca doa utama, rangkaian ibadah dilanjutkan dengan wirid dan dzikir untuk menyempurnakan amalan. Rangkaian wirid dan dzikir ini memiliki keutamaan tersendiri dan telah dipraktikkan oleh generasi-generasi terbaik umat Islam. Berikut adalah urutan lengkapnya:

1. Membaca Istighfar (100 Kali)

Bacaan istighfar pendek yang dibaca 100 kali:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Latin: "Astaghfirullaahal 'azhiima wa atuubu ilaihi"

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan aku bertaubat kepada-Nya."

Atau bisa juga membaca istighfar yang lebih lengkap sebagaimana yang dibaca Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Latin: "Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika maastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu-u laka bini'matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa-innahuu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta"

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu."

2. Membaca Shalawat (100 Kali)

Dilanjutkan dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Latin: "Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammadin"

Artinya: "Ya Allah, berilah kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga junjungan kami Muhammad."

3. Membaca Asmaul Husna (140 Kali)

Membaca empat nama Allah berikut sebanyak 140 kali:

يا لطيفُ يا مُعِزُّ يا حميدُ يا جليلُ

Latin: "Yaa Lathiifu yaa Mu'izzu yaa Hamiidu yaa Jaliilu"

Artinya: "Wahai Yang Maha Lembut, Wahai Yang Maha Memuliakan, Wahai Yang Maha Terpuji, Wahai Yang Maha Agung."

 

 

D. Waktu Utama Pelaksanaan Shalat Tahajud dan Doa

Pemilihan waktu yang tepat dalam melaksanakan shalat tahajud memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kualitas ibadah dan kemungkinan terkabulnya doa. Allah SWT telah memberikan keistimewaan pada waktu-waktu tertentu di malam hari, dimana pintu langit terbuka dan doa-doa dipanjatkan dengan penuh pengharapan.

Sepertiga Malam Pertama (19.00 - 22.00 WIB)

Periode ini merupakan waktu yang utama bagi mereka yang memiliki aktivitas padat di pagi hari. Meski belum mencapai puncak keutamaan, waktu ini tetap memiliki nilai istimewa karena telah memasuki waktu malam. Pada jam-jam ini, suasana malam mulai terasa dan pikiran masih cukup segar untuk melakukan ibadah. Bagi para pekerja atau mereka yang harus bangun sangat pagi, periode ini bisa menjadi alternatif yang baik untuk melaksanakan shalat tahajud.

Sepertiga Malam Kedua (22.00 - 01.00 WIB)

Memasuki sepertiga malam kedua, suasana menjadi lebih hening dan khusyuk. Pada waktu ini, sebagian besar manusia telah terlelap dalam tidurnya, menciptakan atmosfer yang sangat kondusif untuk beribadah. Keheningan malam di periode ini membantu seseorang untuk lebih fokus dalam shalatnya dan lebih khusyuk dalam berdoa. Suasana yang tenang ini juga membantu dalam proses perenungan dan muhasabah diri.

Sepertiga Malam Terakhir (01.00 - 04.00 WIB)

Inilah waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud. Pada periode ini, Allah SWT "turun" ke langit dunia, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Di waktu ini, Allah SWT berfirman:

"Siapakah yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan? Siapakah yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri? Siapakah yang memohon ampun kepada-Ku, maka akan Aku ampuni?"

Momen ini menjadi sangat istimewa karena:

  • Keheningan mencapai puncaknya, memungkinkan konsentrasi penuh dalam ibadah
  • Kondisi tubuh yang telah beristirahat cukup membuat pikiran lebih jernih
  • Merupakan waktu dimana Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa-doa hamba-Nya
  • Menjadi tanda ketaatan yang luar biasa karena rela bangun di waktu orang lain terlelap
 

E. Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Tahajud beserta Doanya

Shalat tahajud memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Ibadah yang dilakukan di keheningan malam ini membawa berbagai keutamaan dan keberkahan yang luar biasa bagi kehidupan seorang muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Mari kita telusuri lebih dalam tentang keistimewaan-keistimewaan ini.

Keselamatan dan Kebahagiaan Dunia Akhirat

Salah satu keutamaan terbesar dari shalat tahajud adalah jaminan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ketika seorang hamba bangun di tengah malam, meninggalkan kenyamanan tidurnya untuk bermunajat kepada Allah SWT, hal ini menunjukkan tingkat ketakwaan dan kecintaan yang luar biasa kepada Sang Pencipta. Allah SWT akan membalas pengorbanan ini dengan memberikan keselamatan dan kebahagiaan yang hakiki, tidak hanya di dunia tetapi juga kehidupan yang kekal di akhirat.

Pancaran Cahaya Keimanan

Mereka yang istiqomah melaksanakan shalat tahajud akan dianugerahi pancaran cahaya keimanan pada wajahnya. Ini bukan sekadar kiasan, tetapi merupakan manifestasi nyata dari kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya. Pancaran ini timbul dari ketenangan jiwa dan ketenteraman hati yang didapat dari rutinitas bermunajat di sepertiga malam terakhir. Wajah yang bercahaya ini menjadi tanda pengenal bagi para ahli tahajud, sebagaimana diriwayatkan dalam berbagai hadits.

Perlindungan dari Bahaya

Allah SWT memberikan perlindungan khusus kepada mereka yang rajin melaksanakan shalat tahajud. Perlindungan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari bahaya fisik hingga gangguan spiritual. Seorang ahli tahajud akan senantiasa berada dalam penjagaan Allah SWT, sehingga terlindungi dari berbagai mara bahaya yang mungkin mengancam. Hal ini karena mereka telah membuktikan ketaatan mereka dengan bangun di waktu yang paling berat untuk beribadah.

Keberkahan dalam Perkataan

Satu keistimewaan yang menarik dari pelaku shalat tahajud adalah perkataan mereka yang cenderung didengar dan dituruti oleh orang lain. Ini merupakan bentuk keberkahan yang Allah SWT berikan, di mana setiap ucapan mereka memiliki wibawa dan pengaruh terhadap orang-orang di sekitarnya. Keberkahan ini tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari kedekatan mereka dengan Allah SWT melalui munajat di waktu tahajud.

Kemudahan di Hari Akhir

Pelaku shalat tahajud akan mendapatkan berbagai kemudahan di hari akhir. Dimulai dari bangkitnya mereka dari alam kubur dengan wajah yang bercahaya, kemudian saat menerima catatan amal dengan tangan kanan, hingga proses hisab yang dipermudah. Bahkan, saat melewati shirath (jembatan di atas neraka), mereka akan dapat melewatinya secepat kilat. Ini menunjukkan betapa besarnya pahala dan keutamaan shalat tahajud di sisi Allah SWT.

Keistimewaan Spiritual dan Psikologis

Dari segi spiritual dan psikologis, shalat tahajud memberikan dampak yang luar biasa bagi pelakunya. Keheningan malam menciptakan suasana yang sangat kondusif untuk mencapai kekhusyukan dalam beribadah. Pada waktu ini, pikiran lebih jernih dan hati lebih fokus karena minimnya gangguan dari aktivitas duniawi. Kondisi ini memungkinkan seseorang untuk mencapai tingkat konsentrasi tertinggi dalam bermunajat, yang pada gilirannya akan memberikan ketenangan jiwa yang luar biasa.

Keberkahan dalam Rezeki

Shalat tahajud juga membawa keberkahan dalam hal rezeki. Banyak kisah dari para ulama dan orang-orang shalih yang membuktikan bahwa istiqomah dalam melaksanakan shalat tahajud membuka pintu-pintu rezeki yang tidak terduga. Rezeki ini tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga mencakup rezeki ilmu, kesehatan, keturunan yang shalih, dan berbagai bentuk keberkahan lainnya dalam kehidupan.

 

Dengan memahami berbagai keutamaan dan keistimewaan ini, sudah sepatutnya kita berusaha untuk menjadikan shalat tahajud sebagai rutinitas dalam kehidupan. Meskipun mungkin terasa berat di awal, namun ketika sudah merasakan manisnya bermunajat di sepertiga malam terakhir, insya Allah akan menjadi kebiasaan yang dinantikan setiap malam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya