99 Nama-Nama Asmaul Husna, Pengertian, Daftar Lengkap dan Keutamaannya

Daftar nama-nama Asmaul Husna dan artinya

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 21 Nov 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 09:00 WIB
99 Nama Allah, Asmaul Husna
99 Nama Allah, Asmaul Husna. (Photo by john peter on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Nama-nama Asmaul Husna merupakan salah satu warisan spiritual yang paling berharga dalam ajaran Islam. Sebagai manifestasi dari sifat-sifat Allah SWT yang Maha Agung, nama-nama Asmaul Husna tidak hanya menjadi sarana dzikir, tetapi juga menjadi panduan bagi umat Muslim untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Dalam tradisi Islam, nama-nama Asmaul Husna memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Terdapat 99 nama yang masing-masing mencerminkan keagungan dan kesempurnaan Allah SWT. Setiap nama memiliki makna mendalam yang tidak hanya menggambarkan sifat-sifat Allah, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang dapat dijadikan teladan bagi umat manusia.

Memahami dan mengamalkan nama-nama Asmaul Husna menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Dengan menghayati makna dari setiap nama Allah SWT dalam Asmaul Husna, seorang Muslim dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan Sang Khalik dan menerapkan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber daftar nama-nama Asmaul Husna dan artinya, pada Rabu (20/11).

Pengertian dan Asal Usul Asmaul Husna

[Fimela] Asmaul Husna
Ilustrasi Menghafal Asmaul Husna | pexels.com/@abdghat

Asmaul Husna berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata: "Al-Asma" yang berarti nama-nama, dan "Al-Husna" yang berarti terbaik atau terindah. Secara terminologi, Asmaul Husna merujuk pada 99 nama Allah SWT yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna.

Keberadaan Asmaul Husna dijelaskan dalam Al-Quran, khususnya dalam Surat Al-A'raf ayat 180:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا، وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ، سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."

Asal usul penggunaan Asmaul Husna dalam praktik ibadah dapat ditelusuri dari riwayat ketika Nabi Muhammad SAW berdoa di Makkah dengan menyebut "Ya Rahman, Ya Rahim." Peristiwa ini kemudian dijelaskan dalam Surat Al-Isra ayat 110 sebagai penegasan bahwa memanggil Allah dengan nama-nama-Nya yang indah adalah bagian dari ibadah.

 

Daftar 99 Nama Allah dalam Asmaul Husna

Arti 99 Asmaul Husna
Ilustrasi Al Qur’an Credit: pexels.com/Tayeb

Berikut adalah daftar lengkap 99 nama Allah SWT beserta makna dan artinya dalam bahasa Indonesia. Setiap nama memiliki keistimewaan dan dapat dijadikan sarana untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT:

  1. Ar-Rahman (الرَّحْمـٰنُ) - Yang Maha Pengasih
  2. Ar-Rahim (الرَّحِيْمُ) - Yang Maha Penyayang
  3. Al-Malik (اَلْمَلِكُ) - Yang Maha Merajai/Memerintah
  4. Al-Quddus (الْقُدُّوْسُ) - Yang Maha Suci
  5. As-Salam (السَّلاَمُ) - Yang Maha Memberi Kesejahteraan
  6. Al-Mu'min (الْمُؤْمِنُ) - Yang Maha Memberi Keamanan
  7. Al-Muhaimin (الْمُهَيْمِنُ) - Yang Maha Pemelihara
  8. Al-Aziz (الْعَزِيْزُ) - Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
  9. Al-Jabbar (الْجَبَّارُ) - Yang Maha Perkasa
  10. Al-Mutakabbir (الْمُتَكَبِّرُ) - Yang Maha Megah
  11. Al-Khaliq (الْخَالِقُ) - Yang Maha Pencipta
  12. Al-Bari' (الْبَارِئُ) - Yang Maha Melepaskan
  13. Al-Mushawwir (الْمُصَوِّرُ) - Yang Maha Membentuk Rupa
  14. Al-Ghaffar (الْغَفَّارُ) - Yang Maha Pengampun
  15. Al-Qahhar (الْقَهَّارُ) - Yang Maha Memaksa
  16. Al-Wahhab (الْوَهَّابُ) - Yang Maha Pemberi Karunia
  17. Ar-Razzaq (الرَّزَّاقُ) - Yang Maha Pemberi Rezeki
  18. Al-Fattah (الْفَتَّاحُ) - Yang Maha Pembuka Rahmat
  19. Al-'Alim (الْعَلِيْمُ) - Yang Maha Mengetahui
  20. Al-Qabidh (الْقَابِضُ) - Yang Maha Menyempitkan
  21. Al-Basith (الْبَاسِطُ) - Yang Maha Melapangkan
  22. Al-Khafidh (الْخَافِضُ) - Yang Maha Merendahkan
  23. Ar-Rafi' (الرَّافِعُ) - Yang Maha Meninggikan
  24. Al-Mu'izz (الْمُعِزُّ) - Yang Maha Memuliakan
  25. Al-Mudzil (الْمُذِلُّ) - Yang Maha Menghinakan
  26. As-Sami' (السَّمِيْعُ) - Yang Maha Mendengar
  27. Al-Bashir (الْبَصِيْرُ) - Yang Maha Melihat
  28. Al-Hakam (الْحَكَمُ) - Yang Maha Menetapkan
  29. Al-'Adl (الْعَدْلُ) - Yang Maha Adil
  30. Al-Latif (اللَّطِيْفُ) - Yang Maha Lembut
  31. Al-Khabir (الْخَبِيْرُ) - Yang Maha Mengetahui Rahasia
  32. Al-Halim (الْحَلِيْمُ) - Yang Maha Penyantun
  33. Al-'Azhim (الْعَظِيْمُ) - Yang Maha Agung
  34. Al-Ghafur (الْغَفُوْرُ) - Yang Maha Pengampun
  35. Asy-Syakur (الشَّكُوْرُ) - Yang Maha Pembalas Budi
  36. Al-'Aliy (الْعَلِيُّ) - Yang Maha Tinggi
  37. Al-Kabir (الْكَبِيْرُ) - Yang Maha Besar
  38. Al-Hafizh (الْحَفِيْظُ) - Yang Maha Menjaga
  39. Al-Muqit (الْمُقِيْتُ) - Yang Maha Pemberi Kecukupan
  40. Al-Hasib (الْحَسِيْبُ) - Yang Maha Membuat Perhitungan
  41. Al-Jalil (الْجَلِيْلُ) - Yang Maha Mulia
  42. Al-Karim (الْكَرِيْمُ) - Yang Maha Pemurah
  43. Ar-Raqib (الرَّقِيْبُ) - Yang Maha Mengawasi
  44. Al-Mujib (الْمُجِيْبُ) - Yang Maha Mengabulkan
  45. Al-Wasi' (الْوَاسِعُ) - Yang Maha Luas
  46. Al-Hakim (الْحَكِيْمُ) - Yang Maha Bijaksana
  47. Al-Wadud (الْوَدُوْدُ) - Yang Maha Mencintai
  48. Al-Majid (الْمَجِيْدُ) - Yang Maha Mulia
  49. Al-Ba'its (الْبَاعِثُ) - Yang Maha Membangkitkan
  50. Asy-Syahid (الشَّهِيْدُ) - Yang Maha Menyaksikan
  51. Al-Haqq (الْحَقُّ) - Yang Maha Benar
  52. Al-Wakil (الْوَكِيْلُ) - Yang Maha Memelihara
  53. Al-Qawiyy (الْقَوِيُّ) - Yang Maha Kuat
  54. Al-Matin (الْمَتِيْنُ) - Yang Maha Kokoh
  55. Al-Waliy (الْوَلِيُّ) - Yang Maha Melindungi
  56. Al-Hamid (الْحَمِيْدُ) - Yang Maha Terpuji
  57. Al-Muhshi (الْمُحْصِيْ) - Yang Maha Mengalkulasi
  58. Al-Mubdi' (الْمُبْدِئُ) - Yang Maha Memulai
  59. Al-Mu'id (الْمُعِيْدُ) - Yang Maha Mengembalikan
  60. Al-Muhyi (الْمُحْيِيْ) - Yang Maha Menghidupkan
  61. Al-Mumit (الْمُمِيْتُ) - Yang Maha Mematikan
  62. Al-Hayy (الْحَيُّ) - Yang Maha Hidup
  63. Al-Qayyum (الْقَيُّوْمُ) - Yang Maha Mandiri
  64. Al-Wajid (الْوَاجِدُ) - Yang Maha Penemu
  65. Al-Majid (الْمَاجِدُ) - Yang Maha Mulia
  66. Al-Wahid (الْوَاحِدُ) - Yang Maha Tunggal
  67. Al-Ahad (الْاَحَدُ) - Yang Maha Esa
  68. Ash-Shamad (الصَّمَدُ) - Yang Maha Dibutuhkan
  69. Al-Qadir (الْقَادِرُ) - Yang Maha Menentukan
  70. Al-Muqtadir (الْمُقْتَدِرُ) - Yang Maha Berkuasa
  71. Al-Muqaddim (الْمُقَدِّمُ) - Yang Maha Mendahulukan
  72. Al-Mu'akhkhir (الْمُؤَخِّرُ) - Yang Maha Mengakhirkan
  73. Al-Awwal (الْأَوَّلُ) - Yang Maha Awal
  74. Al-Akhir (الْآخِرُ) - Yang Maha Akhir
  75. Azh-Zhahir (الظَّاهِرُ) - Yang Maha Nyata
  76. Al-Bathin (الْبَاطِنُ) - Yang Maha Ghaib
  77. Al-Wali (الْوَالِي) - Yang Maha Memerintah
  78. Al-Muta'ali (الْمُتَعَالِي) - Yang Maha Tinggi
  79. Al-Barr (الْبَرُّ) - Yang Maha Penderma
  80. At-Tawwab (التَّوَّابُ) - Yang Maha Penerima Tobat
  81. Al-Muntaqim (الْمُنْتَقِمُ) - Yang Maha Pemberi Balasan
  82. Al-'Afuw (الْعَفُوُّ) - Yang Maha Pemaaf
  83. Ar-Ra'uf (الرَّؤُوْفُ) - Yang Maha Pengasih
  84. Malikul Mulk (مَالِكُ الْمُلْكِ) - Yang Maha Penguasa Kerajaan
  85. Dzul Jalali Wal Ikram (ذُوْ الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ) - Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
  86. Al-Muqsith (الْمُقْسِطُ) - Yang Maha Adil
  87. Al-Jami' (الْجَامِعُ) - Yang Maha Mengumpulkan
  88. Al-Ghaniy (الْغَنِيُّ) - Yang Maha Kaya
  89. Al-Mughni (الْمُغْنِيْ) - Yang Maha Pemberi Kekayaan
  90. Al-Mani' (الْمَانِعُ) - Yang Maha Mencegah
  91. Adh-Dharr (الضَّارُ) - Yang Maha Memberi Derita
  92. An-Nafi' (النَّافِعُ) - Yang Maha Memberi Manfaat
  93. An-Nur (النُّوْرُ) - Yang Maha Bercahaya
  94. Al-Hadi (الْهَادِيْ) - Yang Maha Pemberi Petunjuk
  95. Al-Badi' (الْبَدِيْعُ) - Yang Maha Pencipta
  96. Al-Baqi (الْبَاقِيْ) - Yang Maha Kekal
  97. Al-Warits (الْوَارِثُ) - Yang Maha Pewaris
  98. Ar-Rasyid (الرَّشِيْدُ) - Yang Maha Pandai
  99. Ash-Shabur (الصَّبُوْرُ) - Yang Maha Sabar

Keutamaan dan Manfaat Mengamalkan Asmaul Husna

Asmaul Husna
Asmaul Husna (sumber: pixabay)

Mengamalkan Asmaul Husna memiliki berbagai keutamaan yang telah dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits:

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

"Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga." (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493)

Di antara keutamaan dan manfaat mengamalkan Asmaul Husna adalah:

1. Memudahkan Terkabulnya Doa

Ketika seorang Muslim berdoa dengan menyertakan nama-nama Allah yang sesuai dengan permohonannya, maka doa tersebut lebih berpeluang untuk dikabulkan. Misalnya, ketika memohon rezeki dapat menyebut "Ya Razzaq" (Yang Maha Pemberi Rezeki), atau ketika memohon ampunan dengan menyebut "Ya Ghaffar" (Yang Maha Pengampun).

2. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan

Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul Husna, seorang Muslim akan semakin menyadari kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Pemahaman ini akan memperkuat keimanan dan mendorong seseorang untuk senantiasa bertakwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

3. Memberikan Ketenangan Jiwa

Mengamalkan Asmaul Husna secara rutin dapat memberikan ketenangan jiwa karena menyadari bahwa Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya yang sempurna senantiasa menjaga dan melindungi hamba-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam sifat "As-Salam" (Yang Maha Memberi Kesejahteraan) dan "Al-Mu'min" (Yang Maha Memberi Keamanan).

Waktu dan Cara Mengamalkan Asmaul Husna

Waktu Utama Membaca Asmaul Husna

Membaca Asmaul Husna dapat dilakukan kapan saja, namun terdapat beberapa waktu utama yang dianjurkan:

  • Setelah shalat fardhu lima waktu
  • Di waktu pagi setelah shalat Subuh
  • Di waktu petang setelah shalat Ashar
  • Menjelang tidur setelah shalat Isya
  • Pada waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir

Tata Cara Membaca Asmaul Husna

Dalam mengamalkan Asmaul Husna, terdapat beberapa adab dan tata cara yang dianjurkan:

  • Membaca dalam keadaan suci dan berwudhu
  • Menghadap kiblat jika memungkinkan
  • Membaca dengan khusyuk dan memahami maknanya
  • Meresapi setiap nama Allah yang dibaca
  • Mengucapkan dengan jelas dan tartil

Memahami Asmaul Husna tidak hanya sebatas menghafal dan membacanya, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menerapkan Sifat Kasih Sayang

Dari nama Ar-Rahman dan Ar-Rahim, kita belajar untuk menjadi pribadi yang penuh kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah, tidak hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan sekitar.

2. Menegakkan Keadilan

Dari nama Al-'Adl (Yang Maha Adil), kita belajar untuk selalu berlaku adil dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam keluarga, pekerjaan, maupun dalam bermasyarakat.

3. Mengembangkan Kebijaksanaan

Melalui nama Al-Hakim (Yang Maha Bijaksana), kita didorong untuk senantiasa mengambil keputusan dan bertindak dengan penuh kebijaksanaan, mempertimbangkan berbagai aspek dan dampak dari setiap tindakan.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits, menghafalkan dan mengamalkan Asmaul Husna dapat menjadi jalan menuju surga. Namun yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat menghayati makna setiap nama dan menjadikannya sebagai panduan dalam berperilaku dan beribadah kepada Allah SWT.

Marilah kita jadikan Asmaul Husna sebagai sarana untuk lebih mengenal Allah SWT dan meningkatkan kualitas diri kita sebagai hamba-Nya. Dengan memahami sifat-sifat Allah yang tercermin dalam Asmaul Husna, kita dapat senantiasa berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat kepada-Nya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya