60 Kata-Kata Bangun Sahur Bahasa Jawa & Sunda: Kreatif, Lucu, dan Islami

Yuk, intip 60+ kata-kata membangunkan sahur dalam Bahasa Jawa dan Sunda, mulai dari yang umum hingga kreatif dan lucu, untuk Ramadhan yang lebih berkesan!

oleh Laudia Tysara Diperbarui 05 Mar 2025, 22:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 22:30 WIB
Tradisi Membangunkan Sahur di Gaza
Nizar al-Dabbas Palestina berusia lima puluh tahun, seorang "Musaharati" yang memainkan peran tradisional sebagai "penabuh drum Ramadhan", membangunkan umat Islam untuk makan sahur sebelum fajar selama bulan suci Ramadhan di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan (5/4/2022). (AFP/Said Khatib)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ramadhan tiba, dan tradisi membangunkan sahur kembali menjadi bagian tak terpisahkan dari suasana bulan suci. Di Indonesia, khususnya Jawa dan Sunda, kata-kata membangunkan sahur tak hanya sekadar pengingat waktu, tetapi juga media untuk mempererat silaturahmi dan menyebarkan semangat keislaman.

Artikel ini akan menyajikan beragam pilihan kata-kata membangunkan sahur dalam Bahasa Jawa dan Sunda, mulai dari yang formal hingga yang lebih kreatif dan jenaka, untuk menambah semarak Ramadhan Anda.

Memahami pentingnya penyampaian pesan membangunkan sahur sangatlah krusial. Siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari pengurus masjid hingga anggota keluarga, perlu memahami bagaimana menyampaikan pesan tersebut dengan santun dan efektif.

Kata-kata yang tepat dapat menciptakan suasana yang hangat dan penuh semangat, sementara kata-kata yang kurang tepat dapat menimbulkan kesan negatif. Oleh karena itu, pemilihan diksi yang tepat menjadi kunci keberhasilan dalam membangunkan sahur.

Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Rabu (5/3/2025).

Promosi 1

Kata-Kata Bangun Sahur Bahasa Jawa (1-15)

Bahasa Jawa yang digunakan beragam, mulai dari yang formal hingga yang lebih santai. Hal ini menunjukkan fleksibilitas bahasa Jawa dalam beradaptasi dengan berbagai konteks komunikasi. Penting untuk memilih diksi yang sesuai dengan situasi dan target audiens.

Berikut beberapa contoh kata-kata membangunkan sahur dalam Bahasa Jawa yang memperhatikan kesopanan dan kearifan lokal:

  1. "Sahur... sahur... sahur... Monggo sami sahur, sampun wancinipun sahur." (Sahur... sahur... sahur... Mari kita sahur, sudah waktunya sahur.)
  2. "Bapak-bapak, Ibu-ibu, monggo sami sahur. Wanci sahur sampun tekan." (Bapak-bapak, Ibu-ibu, mari kita sahur. Waktu sahur sudah tiba.)
  3. "Poro sedherek, sampun wancinipun sahur, sumonggo kita enggal wungu kagem sahur." (Saudara-saudara sekalian, sudah waktunya sahur, mari kita segera bangun untuk sahur.)
  4. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Poro sederek muslim muslimat, monggo enggal wungu, enggal sahur amargi sampun wancinipun sahur." (Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara-saudara muslim muslimah, mari segera bangun, segera sahur karena sudah waktunya sahur.)
  5. "Bapak lan ibu sederek kaum muslimin monggo ingkang badhe nindakaken siyam enggal-enggal wungu dhahar sahur." (Bapak dan ibu saudara-saudara kaum muslimin yang akan menjalankan puasa segera bangun untuk makan sahur.)
  6. "Ono kendaraan jenenge sepur, sepure telu kabeh ngangkat bahan bakar. Sampun wancine mlebet sahur, yo podho enggal wungu nindakaken dhahar." (Ada kendaraan namanya kereta api, tiga kereta semuanya mengangkut bahan bakar. Sudah waktunya sahur, ayo segera bangun untuk makan.)
  7. "Waktunya sahur!"
  8. "Ayo bangun! Sahur itu berkah, biar puasanya makin kuat."
  9. "Makan sahur biar nggak lemes, biar tetap semangat ngejalanin hari."
  10. "Bangun yuk! Sahur itu sunah, kalau dilakukan dapet pahala!"
  11. "Jangan males sahur! Biar puasanya semangat sampai magrib."
  12. "Bangun sahur, jangan malas!"
  13. "Mari lekas kita bangun untuk menyantap makanan enak sahur."
  14. "Kuucapkan selamat ya makan sahur sebelum waktunya tiba imsak."
  15. "Selamat makan sahur dan menjalani puasa. Semoga sobat mendapat pahala lipat ganda."

Kata-Kata Bangun Sahur Bahasa Jawa (16-30)

Tradisi Bangunkan Sahur
Sejumlah anak menggunakan alat musik dari tong sampah untuk membangunkan warga saat sahur di kawasan Mekarsari, Depok, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019). Dengan alat seadanya, anak-anak penuh semangat berkeliling membangunkan warga sekitar untuk sahur. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Kreativitas dalam penyampaian pesan membangunkan sahur menunjukkan semangat untuk menjadikan aktivitas ini lebih menarik dan berkesan. Penggunaan analogi atau perumpamaan dapat membuat pesan lebih mudah dipahami dan diingat.

Berikut beberapa contoh kata-kata membangunkan sahur dalam Bahasa Jawa (16-30), dengan tetap memperhatikan kesopanan dan kearifan lokal:

  1. "Sugeng enjang, sederek! Sampun wekdale sahur, ampun mung ngimpi dhahar sate." (Selamat pagi, saudara! Sudah waktunya sahur, jangan hanya mimpi makan sate.)
  2. "Wungu sahur, ampun ngimpi panggih bidadari, wong bidadari niku sahur disik." (Bangun sahur, jangan mimpi bertemu bidadari, bidadari saja sahur dulu.)
  3. "Nggih pun nek mboten sahur, mengkeh age-age tumbas batere enggal kajenge mboten lemes." (Iya kalau tidak sahur, nanti cepat-cepat beli baterai, nanti pagi jangan sampai lemas.)
  4. "Sing tilem nderek Nabi Khidir, sing wungu nderek sahur! Pilih pundi?" (Yang tidur mengikuti Nabi Khidir, yang bangun mengikuti sahur! Pilih mana?)
  5. "Mas, Mbak sekalian, sakmeniko sampun tanggal tuo, tetep sahur nggih, ampun nesu mawon." (Mas, Mbak sekalian, sekarang sudah tanggal tua, tetap sahur ya, jangan marah-marah saja.)
  6. "Sahur sahur, ampun kesupen sahur, sanajan kesupen utang." (Sahur sahur, jangan lupa sahur, meskipun lupa hutang.)
  7. "Pukul pitu, eh salah, pukul telu! Wungukno awakmu, sahur sik ben kuat poso." (Pukul tujuh, eh salah, pukul tiga! Bangunkan dirimu, sahur dulu biar kuat puasa.)
  8. "Ayo sahur, biar ibadahmu diberi kekuatan"
  9. "Ayo masak nasi dan lauk, jangan lupa sahur."
  10. "1 Indonesia negeri makmur, masa kamu ga sahur."
  11. "Jangan sampai tidurmu mengganggu kenikmatan ibadah sahurmu."
  12. "Sahur...Sahur...Sahur... Nikmat sahur mana yang kau dustakan."
  13. "Jangan lupa sahur, nanti puasamu tak bertenaga."
  14. "Bapak-ibu sekalian. Sahurlah dengan apa yang ada, jangan rakus seperti koruptor."
  15. "Sahurlah bersama suami, istri dan anak-anakmu, jangan sama suami, istri dan anak-anak orang lain."

Kata-Kata Bangun Sahur Bahasa Sunda (1-15)

Pantun sering digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik dan menghibur. Dalam konteks membangunkan sahur, pantun dapat menambah semangat dan kehangatan suasana Ramadhan.

Berikut beberapa contoh pantun membangunkan sahur dalam Bahasa Sunda (1-15) yang telah dirangkum dari berbagai sumber, memperhatikan kesopanan dan kearifan lokal:

  1. "Sahur... sahur... sahur... Hayu urang sahur, geus wanci sahur." (Sahur... sahur... sahur... Ayo kita sahur, sudah waktunya sahur.)
  2. "Bapak-bapak, Ibu-ibu, hayu urang sahur. Wanci sahur geus nepi." (Bapak-bapak, Ibu-ibu, ayo kita sahur. Waktu sahur sudah tiba.)
  3. "Wilujeng sahur sadayana." (Selamat sahur semuanya.)
  4. "Janganlah cemberut jikalau puasa, nanti puasa itu tidaklah guna, wahai cantik yang ada di sana, selamat menikmati sahur juga."
  5. "Apabila puasa jangan marah-marah, nanti kamu tidak akan dapat pahala, mari berdoa dalam ibadah, semoga sahur kita ini berpahala."
  6. "Lebih baik kita berkata jujur, daripada menyimpan sebuah rahasia, kuucapkan sobat selamat makan sahur, untukmu teman teman sekeluarga."
  7. "Bukan hanya sekadar lapar dan haus ditahan, tapi kita harus menahan kuatnya nafsu, dengan hati yang tulus aku ucapkan, selamat sahur sayang untukmu."
  8. "Salat subuh itu bagus di musala, setelah salat mari berdoa bersama, selamat sahur dan menjalani puasa, semoga sobat mendapat pahala lipat ganda."
  9. "Teman sebelum imsak ayo makan, makan sahur paling enak dengan keluarga, dengan senyum kini kuucapkan, selamat sahur dan berpuasa."
  10. "Makan sepiring nasi dengan lauknya, walau hanya sederhana terasa nikmat, selamat menikmati sahur dan puasa juga, semoga ini mendatangkan pahala yang banyak."
  11. "Di meja ada sambal ikan dan sayur nangka, tersedia hangat di atas sebuah saji makan, selamat makan sahur teman teman juga, dan selamat menjalankan puasa."
  12. "Seteguk air ditambah sesuap nasi, buah sirsak adalah pencuci mulutnya, ayo cepet sahur nanti keburu datang pagi, dan keburu imsak datang menjemput."
  13. "Kota Bandung adalah sebuah kota seni, naik angkot pergi ke Dipati Ukur, mari lekas kita bangun, untuk menyantap makanan enak sahur."
  14. "Tukang buah mau naik haji, sucikan pikiran dan sucikan hati, cepat ayo mandi, waktu sahur beberapa menit lagi."
  15. "Berpuasa adalah termasuk cara melepas dosa, termasuk menahan nafsu dan menahan goda, oh ya makanlah sahur jangan lupa, sebelum tibanya imsak tiba datang menyapa."

Kata-Kata Bangun Sahur Bahasa Sunda (16-30)

Pantun yang jenaka dan menghibur dapat menambah semangat dan kegembiraan dalam menjalani ibadah puasa. Namun, penting untuk memastikan bahwa pantun tersebut tetap sopan dan tidak menyinggung pihak manapun.

Berikut beberapa contoh pantun membangunkan sahur dalam Bahasa Sunda (16-30), dengan tetap memperhatikan kesopanan dan kearifan lokal:

  1. "Pagi-pagi enaknya makan bubur, Makannya di Kota Jakarta, Ku niatkan bersantap sahur, Agar mendapat rida Allah ta'ala."
  2. "Setelah masak nasi goreng telur, Telur dadar buat lauk makan, Kuucapkan selamat makan sahur, Buat engkau yang kurindukan."
  3. "Ada beras juga ada kencur, Dihaluskan untuk bikin jamu, Dengan ikhlas kuucapkan met makan sahur, Untuk engkau yang selalu ku rindu."
  4. "Walaupun lauknya sederhana, Namun nikmat tetap terasa, Karena adanya aroma do'a, Selamat makan sahur yang jauh di sana."
  5. "Seberapa rezeki kita wajib bersyukur, Bersyukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, Kuucapkan selamat makan sahur, Sebelum waktu imsak tiba."
  6. "Ikhlas engkau kusapa Assalamu'alaikum, Dengan senyum rasa penuh syukur, Untukmu sudah makan sahur belum, Kalau belum selamat makan sahur."
  7. "Ada nasi ikan dan sayur, Tersedia di atas meja, Kuucapkan selamat makan sahur, Untuk engkau sekeluarga."
  8. "Ambil air pakai timba, Air bening dari dalam sumur, Buat yang aku cinta di sana, Selamat makan sahur."
  9. "Emak-emak terjatuh ke sumur, Tanpa sadar memijak penutup yang sudah rapuh, Sudah hampir imsak segeralah sahur, Jangan lupa minum dan berwudhu untuk salat subuh."
  10. "Pergi ke pasar naik sepeda, Di pasar membeli sayur-mayur, Untuk engakau yang disana, Jangan lupa makan sahur."
  11. "Ku kirimkan senyum syukur, Lewat do'a yang tak terukur, Semoga yang di sana sudah bangun tidur, Selamat makan sahur."
  12. "Karna syukur aku berdoa, Semoga selalu sehat badan kita, Dan bisa menjalankan ibadah puasa, Selamat makan sahur... cinta."
  13. "Ikhlas karena Allah Yang Maha Esa, Dan semoga engkau yang di sana juga sama, Selamat makan sahur kuucap sapa, Sebelum waktu imsak tiba."
  14. "Dunia nyata tak seindah dunia maya, Fotonya cantik aslinya parah, Meskipun lauk apa adanya, Semoga sahur mu menjadi berkah."
  15. "Anak kecil beli layang-layang, Cuma beli satu yang lain tidak laku-laku, Untuk orang yang aku sayang, Selamat santap sahur aku ucap bersamaan dengan cintaku."

Trik Membangunkan Sahur di Masjid

Para Pembangun Sahur di Palestina
"Musaharatis" Palestina menabuh genderang mereka saat melakukan tur pada malam pertama bulan Ramadan, di Rafah di Jalur Gaza selatan, Kamis (23/3/2023). (Photo by SAID KHATIB / AFP)... Selengkapnya

Berikut beberapa trik efektif membangunkan sahur di masjid, agar pesan tersampaikan dengan baik dan berkesan:

  1. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Mudah Dipahami: Pemilihan bahasa sangat penting. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua kalangan, hindari bahasa yang terlalu formal atau terlalu informal. Sesuaikan dengan karakteristik jemaah masjid. Bahasa yang lugas dan jelas akan lebih efektif dalam menyampaikan pesan.

    Pastikan setiap kalimat yang disampaikan mudah dipahami dan tidak menimbulkan ambiguitas. Hindari penggunaan istilah atau kosakata yang jarang digunakan atau sulit dimengerti oleh sebagian besar jemaah. Tujuannya agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh semua orang.

  2. Variasikan Nada dan Intonasi Suara: Jangan monoton! Variasikan nada dan intonasi suara agar penyampaian pesan lebih menarik dan tidak membosankan. Penggunaan nada yang tepat dapat membantu menyampaikan pesan dengan lebih efektif dan berkesan. Nada yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat membuat pesan kurang efektif.

    Variasi intonasi suara juga penting untuk menjaga agar penyampaian pesan tetap menarik dan tidak membosankan. Intonasi yang tepat dapat membantu menekankan poin-poin penting dalam pesan yang disampaikan.

  3. Sampaikan Pesan dengan Santun dan Sopan: Selalu utamakan kesantunan dan kesopanan dalam menyampaikan pesan. Hindari kata-kata yang kasar, provokatif, atau menyinggung. Sikap santun dan sopan akan menciptakan suasana yang lebih harmonis dan kondusif.

    Kesantunan dan kesopanan dalam menyampaikan pesan membangunkan sahur sangat penting untuk menjaga hubungan baik antar sesama. Hindari penggunaan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan atau menimbulkan perselisihan.

  4. Berikan Informasi yang Relevan dan Tepat Waktu: Berikan informasi yang relevan, seperti waktu sahur dan waktu imsak. Pastikan informasi tersebut akurat dan tepat waktu. Informasi yang akurat dan tepat waktu akan membantu jemaah dalam mempersiapkan diri untuk sahur.

    Ketepatan waktu dalam menyampaikan informasi sangat penting agar jemaah memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri untuk sahur. Informasi yang disampaikan terlambat dapat menyebabkan jemaah tidak sempat sahur.

  5. Manfaatkan Media yang Tepat: Pilih media yang tepat untuk menyampaikan pesan, misalnya pengeras suara masjid atau media sosial. Pemilihan media yang tepat akan membantu memastikan pesan sampai kepada target audiens.

    Penggunaan media sosial dapat membantu menjangkau jemaah yang mungkin tidak berada di sekitar masjid. Namun, pastikan pesan yang disampaikan tetap sopan dan santun.

  6. Berikan Sentuhan Kreatif dan Menarik: Tambahkan sentuhan kreatif dan menarik, misalnya dengan menggunakan pantun, puisi, atau cerita pendek yang relevan. Hal ini akan membuat penyampaian pesan lebih berkesan dan mudah diingat.

    Sentuhan kreatif dan menarik dapat membuat pesan membangunkan sahur lebih berkesan dan mudah diingat. Namun, pastikan kreativitas tersebut tetap relevan dengan konteks dan tidak berlebihan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya