6 Penyebab Bau Mulut Saat Puasa, Segera Hindari

Ketahui penyebab bau mulut saat puasa.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 01 Mei 2020, 18:43 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 18:42 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Penyebab bau mulut saat puasa bisa jadi masalah sendiri bagi sebagian orang. Bau mulut merupakan masalah umum saat berpuasa. Bau mulut bisa disebabkan oleh berbagai faktor mulai dari kebersihan hingga makanan yang dikonsumsi.

Bau mulut bisa sangat mengganggu, terutama jika sedang beraktivitas bersama orang lain. Maka dari itu, penting untuk mengetahui penyebab bau mulut. Dengan mengetahui penyebab bau mulut saat puasa, Anda bisa menentukan cara tepat mengatasinya.

Bau mulut saat puasa dapat menyebabkan rasa khawatir, malu, dan kurang percaya diri, tetapi masalah ini relatif mudah untuk diatasi. Pengobatan rumahan sederhana dan perubahan gaya hidup dapat mengatasi penyebab bau mulut.

Berikut penyebab bau mulut saat puasa, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(30/4/2020).

Tidak segera membersihkan mulut saat sahur

Ilustrasi Sikat Gigi
Ilustrasi sikat gigi. (dok. Foto Superkitina/Unsplash)

Kebersihan mulut merupakan faktor utama penyebab bau mulut. Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan bau mulut yang parah. Terkadang saat sahur, keinginan untuk tidur kembali bisa sangat besar. Ini bisa membuat Anda melewatkan aktivitas membersihkan mulut. Tidak menyikat gigi sebelum tidur dan sesaat setelah sahur dapat menyebabkan bau mulut.

Ketika mulut tidak dibersihkan, bakteri bisa memecah partikel makanan yang terperangkap di gigi atau mulut. Kombinasi bakteri dan makanan busuk di mulut ini akan menghasilkan bau yang tidak sedap.

Pastikan untuk rutin menyikat gigi sebelum tidur dan setelah makan sahur. Menyikat juga menghilangkan plak, zat lengket yang menumpuk di gigi dan menyebabkan bau. Penumpukan plak dapat menyebabkan gigi berlubang dan penyakit periodontal.

Masalah pada lambung

ilustrasi asam lambung (Sumber: istockphoto)
ilustrasi asam lambung (Sumber: istockphoto)

Masalah lambung seperti asam lambung atau GERD bisa menjadi penyebab bau mulut saat puasa. Jika Anda sudah merasa rutin menyikat gigi dan membersihkan mulut namun masih memiliki bau mulut yang tetap, GERD mungkin jadi salah satu masalahnya.

Salah satu gejala asam lambung adalah bau mulut. GERD disebabkan oleh asam yang kembali naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan.

GERD dapat menyebabkan bau mulut ketika asam lambung bercampur dengan makanan dan kemungkinan bakteri. Sama seperti banyak gejala refluks asam, bau mulut disebabkan oleh pergerakan isi lambung ke kerongkongan. Ini juga bisa disebabkan oleh cara mengunyah makanan yang tidak sempurna, yang membuat makanan membusuk di lambung dan menyebabkan bau busuk.

Untuk mengatasi masalah ini, konsultasikan pada dokter. Masalah lambung bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup, pola makan, dan pengobatan.

Mulut kering

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Saat puasa, mulut akan cenderung menjadi kering. Mulut kering bisa menjadi salah satu penyebab bau mulut. Saat puasa, mulut tidak memiliki air liur yang cukup untuk menjaga mulut tetap basah. Air liur secara alami berperan membersihkan mulut. Jika mulut secara alami kering, bau dapat menumpuk.

Cara untuk mengatasi mulut kering diantaranya adalah dengan rutin membersihkan mulut, berkumur, dan mengonsumsi makanan dan minuman yang menghidrasi. Saat makan sahur, pastikan untuk menghindari makanan pedas dan minuman manis yang dapat menyebabkan mulut kering selama berpuasa.

Dehidrasi

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Dehidrasi merupakan salah satu masalah yang kerap muncul saat berpuasa. Dehidrasi terjadi ketika tubuh menggunakan atau kehilangan banyak cairan. Dehidrasi menyebabkan tubuh tidak memiliki cukup air dan cairan lain untuk menjalankan fungsi normalnya.

Dehidrasi dapat membuat mulut kering yang menjadi penyebab bau mulut. Dehidrasi dapat menyebabkan bau mulut karena bakteri yang hidup di mulut cenderung bertambah banyak saat mulut mengering. Dehidrasi menyebabkan penurunan produksi air liur yang melawan banyak bakteri ini. Untuk mengatasi masalah ini, cobalah untuk memenuhi kebutuhan cairan saat sahur dan berbuka puasa.

Konsumsi terlalu banyak gula

[Fimela] makanan manis
makanan manis | unsplash.com/@brookelark

Saat bulan puasa, tak jarang orang kerap mengonsumsi gula berlebihan. Gula ini terdapat pada takjil atau makanan-makanan manis yang dihidangkan saat berbuka. Konsumsi makanan manis berlebih dapat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya mulut.

Tak cuma merusak gigi, gula berlebih juga menyebabkan bau mulut. Gula adalah sumber bahan bakar bagi bakteri untuk berkembang biak. Bakteri yang menyebabkan bau mulut menggunakan gula sebagai bahan bakar untuk berkembang. Ini menciptakan senyawa sulfur yang lebih ofensif, membuat bau mulut menjadi lebih buruk.

Makanan rendah karbohidrat

Makanan Protein
Ilustrasi makanan (Sumber: Unsplash)

Saat puasa pastikan untuk memenuhi asupan karbohidrat. Tak hanya menghasilkan energi, karbohidrat dapat menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Kekurangan karbohidrat selama puasa dapat menimbulkan sejumlah masalah.

Biasanya orang mengonsumsi makanan rendah karbohidrat untuk menurunkan berat badan. Pada umumnya, diet rendah karbohidrat berfokus pada protein, termasuk daging, unggas, ikan dan telur, dan beberapa sayuran non-tepung.

Ketika tidak makan karbohidrat yang cukup, tubuh membakar lemak dan protein untuk bahan bakar. Proses ini disebut dengan ketosis. Sayangnya, proses ketosis dapat menyebabkan bau mulut yang tidak menyenangkan. Mengurangi dosis protein harian dan meningkatkan asupan karbohidrat dapat mengatasi masalah ini.

Penurunan karbohidrat yang cepat juga dapat menyebabkan kehilangan cairan atau dehidrasi yang makin memperburuk bau mulut saat puasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya