AKBP Pamudji Ditembak karena Anak BuahTidak Terima Dimarahi?

"Itu terlalu prematur, penyidikan masih berlangsung," ujar Rikwanto

oleh Silvanus Alvin diperbarui 19 Mar 2014, 01:56 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2014, 01:56 WIB
Garis Polisi Ilustrasi
(Liputan6.com/ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian hingga kini masih mengusut motif penembakan di ruang Yanma Polda Metro Jaya yang menyebabkan tewasnya Kepala Detasemen Markas (Kadenma) AKBP Pamudji, Selasa 18 Maret 2014 malam.

Menurut informasi yang dihimpun Liputan6.com, terduga pelaku yang juga merupakan anak buah korban, Brigadir Susanto memilih menembak pistolnya ke Pamudji lantaran kesal dimarahi.

Menurut keterangan salah satu saksi, Aiptu Dede Mulyani yang berada di lokasi bersama korban dan pelaku sebelum kejadian. Antara atasan dan anak buah itu sempat terjadi cekcok mulut beberapa saat sebelum terjadi penembakan.

"Menurut keterangan Saksi:  Aiptu Dede Mulyani 62100454 Danru Regu 2 sebelum kejadian terjadi penembakan terjadi percecokan antara Brigadir Susanto dengan korban," terang Kepala Siaga, Kompol Yani Suryani dalam pesan singkatnya.

Namun, saat hal itu dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto belum mau berkomenta. Menurutnya, peristiwa ini masih diselidiki. "Itu terlalu prematur, penyidikan masih berlangsung," ujar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/3/2014) malam.

Pada kesempatan itu, Rikwanto menjelaskan AKBP Pamudji baru menjabat sebagai Kepala Detasemen Markas selama 6 bulan. Tugas almarhum adalah memeriksa seluruh tugas komando di Polda Metro Jaya. "Korban sudah kerja 6 bulan. Dia juga yang bertugas operasional di Polda Metro, beliau yang cek," jelas Rikwanto.

Insiden penembakan Pamudji terjadi sekitar pukul 21.50 WIB. Ia menderita luka di bagian kepala atau pelipis dan langsung meninggal dunia. Jenazah dibawa ke RS Kramat Jati.

Baca Juga:

AKBP Pamuji Sempat Cekcok dengan Anak Buah Sebelum Ditembak

Polisi Ditembak Anak Buah di Mapolda Metro Jaya

Usai Penembakan Kadenma, Mapolda Metro Jaya Dijaga Ketat

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya