Terima Kapal Cepat Rudal, TNI AL Miliki 3 Unit Kapal Perang

Kapal tersebut diberi nama KRI Halasan 630 akan beroperasi di Armada Maritim Barat (Armabar).

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Sep 2014, 08:54 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2014, 08:54 WIB
Terima Kapal Cepat Rudal, TNI AL Miliki 3 Unit Kapal Perang
Kapal tersebut diberi nama KRI Halasan 630 akan beroperasi di Armada Maritim Barat (Armabar).

Liputan6.com, Surabaya - Untuk ketiga kalinya PT PAL Indonesia (Persero) kembali menyerahkan kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter ke Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL). Kapal tersebut  diberi nama KRI Halasan 630.   

Penyerahan dan peresmian KRI Halasan 630 dihadiri langsung oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di dermaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.

"Hari ini merupakan penyerahan dan peresmian KRI Halasan 630 dari PT PAL. Kapal perang ini akan dioperasikan di Armabar," kata Purnomo, Rabu (17/9/2014).

Dari informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (18/9/2014), tiga kapal yang sudah diserahkan ini merupakan rencana strategi (renstra) pertahanan 2010 - 2014. Selain ketiga kapal ini, kata Purnomo, TNI AL juga sedang memesan 18 unit KCR yang saat ini sudah dikerjakan oleh PT PAL Indonesia. Pemesanan ini merupakan renstra yang dibuat selama tiga renstra, dalam kurun waktu 15 tahun.

"Pembangunan 18 unit KCR dimulai pada 2010,2014, 2015, 2019, 2020, dan 2024 yang akan terus dilakukan pembangunan. Tujuannya untuk memperkuat armada, apalagi Presiden terpilih Joko Widodo, dalam visi-misi akan memperkuat kemaritiman Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar dia.

Purnomo melanjutkan, untuk perawatan akan lebih mudah dilakukan karena KCR buatan PT PAL. Apalagi PT PAL memiliki divisi khusus untuk memperbaiki kapal-kapal, termasuk kapal perang milik TNI AL.

"Untuk pemeliharaan dilakukan PT PAL. Selain itu, pembuatan di dalam negeri akan lebih mempermudah perawatannya," kata Purnomo.

Selain itu, TNI AL juga memesan dua Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR/frigate). Pemesanan PKR ditandai dengan pemotongan plat baja pertama (first steel cutting). Proyek pembangunan PKR ini merupakan kerjasama dengan galangan kapal Damen Schelde Naval Ship Building (DSNS) dari Belanda.

"Kerjasama dengan galangan kapal Belanda dilakukan untuk menyeimbangkan teknologi terkini pada industri perkapalan. Pasalnya, perkembangan kebutuhan kapal dan teknologinya selalu meningkat setiap tahun," pungkas Purnomo.

Untuk diketahui, nama KRI Halasan 630 diambil dari nama senjata tradisional berupa pedang, milik masyarakat Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Nama ini dipakai agar prajurit TNI AL yang menahkodai, bisa menjaga kedaulatan NKRI dari Sabang sampai Merauke.

Dengan penyerahan kapal perang KRI Halasan 630, total kapal perang jenis KCR yang dimiliki TNI AL yakni tiga unit. KRI Halasan 630 dikomandani Mayor laut (P) Tonny Sumarno. Kapal ini akan beroperasi di Armada Maritim Barat (Armabar).

Sebelumnya dua kapal perang, yakni KRI Sampari 628 diserahkan pada 29 Mei 2014 dan KRI Tombak 629 diserahkan pada 27 Agustus 2014. Dua KRI ini, memiliki jelajah operasi di Armada Maritim Timur (Armatim).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya