DPR: Terima Kasih Video Kekerasan SD Sumbar Diunggah ke Youtube

Anggota DPR Alex mengungkapkan keprihatinannya, ia bersyukur kasus kekerasan anak SD diketahui lebih cepat karena videonya tersebar.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Okt 2014, 16:48 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2014, 16:48 WIB
Ilustrasi kasus video kekerasan anak SD Sumbar.
Ilustrasi kasus video kekerasan anak SD Sumbar. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Pariaman - Aksi kekerasan anak SD di Sekolah Trisula Perwari Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat mengundang perhatian anggota DPR Alex Indra Lukman. Ia mengungkapkan keprihatinannya, namun ia bersyukur kasus tersebut diketahui lebih cepat. Karena beredar di dunia maya.

Alex pun menyatakan bahwa tak seharusnya yang mencoba mempersalahkan pengunggah video tersebut ke dunia maya. "Seharusnya kita berterima kasih kepada pengunggah tersebut, karena dengan adanya video itu terunggah ke dunia maya," ucap anggota DPR itu saat dihubungi, Rabu (14/10/2014).

Mungkin, lanjut Alex, niat dari pengunggah video itu sebagai bagian dari aspek autokritisi bagi pemerintah agar mampu membenahi dunia pendidikan nasional.

Untuk itulah, menurut dia, diperlukan perubahan total dalam dunia pendidikan Indonesia. Agar kasus-kasus serupa tak terulang. "Kepada tenaga pendidik janganlah dibebani lagi dengan tugas-tugas struktural. Guru itu fungsinya mengajar, seharusnya hanya mengajar," tegas dia.

Ia menjelaskan, seharusnya presentase materi kurikulum pendidikan nasional harus lebih banyak aspek mendidiknya, seperti  saat masa orde baru.

"Di masa itu, kurikulum pendidikan lebih menekankan proses pengajaran bagi siswa pada aspek jiwa kebangsaan. Ini yang luntur pada kurikulum sekarang," sambung Alex.

Untuk itu, DPR pun mengusulkan agar perlu merubah total kurikulum pendidikan yang ada saat ini , termasuk beberapa isi pasal yang terdapat pada UU No. 20/2003. Tentang sistem pendidikan nasional yang juga perlu diubah.

"Salah satu pasal yang diminta diubah yakni menyangkut pengelolaan keuangan sekolah yang dilakukan sendiri oleh pihak sekolah. Dengan pasal itu, kita khawatir visi mendidik di sekolah bakal tidak lagi jalan sebagaimana mestinya. Sebab para guru lebih memperhatikan proyek yang ada di sekolahnya ketimbang peningkatan mutu anak didiknya," jelas anggota DPR asal pemilihan Sumbar 2 itu terkait solusi kekerasan anak SD yang videonya tersebar melalui Youtube. (Ant/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya