JK: Saya Bukan Pimpinan Partai, Tak Paham Pimpinan DPR Tandingan

JK berharap kisruh di parlemen tersebut dapat berakhir dengan jalan musyawarah.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 30 Okt 2014, 16:44 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2014, 16:44 WIB
Jokowi-JK
Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla adakan jumpa pers di Rumah Transisi, Jakarta (15/9/2014) (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku tidak mau mencampuri pembentukan pimpinan DPR RI tandingan dari partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Dirinya mengaku lebih fokus mengerjakan tugas-tugasnya sebagai wapres.

"Saya ini kan bukan pimpinan partai, jadi saya tidak paham itu," kilah JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis, (30/10/2014).

Namun, JK mengaku akan meminta penjelasan pembentukan pimpinan DPR tandingan itu, dengan sejumlah tokoh terdekat dan mencari solusi yang paling tepat dari pemerintah untuk diusulkan kepada parpol Koalisi Indonesia Hebat.

"Itu pasti, nanti sorelah kita bicarakan‎," kata dia. ‎

JK berharap kisruh di parlemen tersebut dapat berakhir dengan jalan musyawarah. "Ya, memang ada masalah. Jadi kita minta diselesaikanlah secara musyawarah, pasti bisa‎," pungkas JK.

Sebelumnya pimpinan DPR/MPR diduduki dari politisi Koalisi Merah Putih. Begitu pun pimpinan Komisi DPR, terbanyak diraih dari koalisi pendukung Prabowo Subianto itu. Tak hanya itu, pimpinan Baleg juga terpilih dari koalisi yang sama.

Koalisi Indonesia Hebat atau barisan pendukung Joko Widodo atau Jokowi pun melakukan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR. Koalisi pendukung Jokowi akhirnya mengangkat politisi senior PDIP Pramono Anung sebagai ketua DPR sementara 29 Oktober kemarin. (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya