Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno memastikan KSAL Laksamana TNI Marsetio akan diganti. Hal ini lantaran Marsetio akan memasuki pensiun pada Januari 2015.
"Kalau KSAL pasti bulan depan (diganti), karena Januari sudah memasuki masa pensiun," ujar Tedjo di kantornya, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Saat ditanya sosok pengganti dari KSAL tersebut, Tedjo enggan menjawabnya. Menurutnya, ia hanya memberi masukan kepada Presiden Jokowi. "Tapi itu hak prerogatifnya presiden," imbuh dia.
Tedjo menjelaskan pelantikan KSAL yang baru bisa saja dibarengi dengan KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia yang akan pensiun pada Maret 2015. Atau bisa juga tidak. Karena pelantikan itu tergantung dari keputusan Presiden Jokowi.
"KSAU kan Maret, kita lihat nanti apakah presiden mau efisiensi. Dilantiknya bareng atau gimana, itu keputusan Presiden," jelas dia.
Saat ditanya apakah Presiden Jokowi berniat menggantikan Kapolri dan Panglima TNI, Menko Tedjo membantahnya. "Belum, belum. Soal itu belum ada," pungkas Tedjo. (Ali)
Menko Pulhukam Tedjo: Posisi KSAL Pasti Diganti Desember 2014
Hal ini lantaran KSAL Laksamana TNI Marsetio akan memasuki pensiun pada Januari 2015.
Diperbarui 25 Nov 2014, 22:59 WIBDiterbitkan 25 Nov 2014, 22:59 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Halalbihalal di Rumah Ketua MPR, Bima Arya Sebut Tukar Pikir dengan Hasan Nasbi
Kafe Favorit Tutup saat Lebaran? Ini 10 Resep Kopi yang Mudah Dibuat di Rumah
Profil Val Kilmer, Aktor Legendaris Hollywood Meninggal Dunia
Konsumsi Simvastatin Tanpa Resep Dokter Bisa Membahayakan Kesehatan, Ini Risikonya
Fokus : Pohon Tumbang di Kota Bogor Menimpa Pengguna Jalan
Ganjil Genap Lebaran 2025: Catat Jadwal & Rute Tolnya
Gempa Myanmar, Jumlah Korban Terus Bertambah
Doa Ampuh Mengusir Rasa Malas dan Kembali Bersemangat setelah Libur Lebaran
Misteri Planet Kesembilan, Menyelami Rahasia di Pinggir Tata Surya
Ciri-ciri Penyakit Darah Tinggi pada Urine, Perlu Diwaspadai
Soal Pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi, Bima Arya Sebut Masih Digodok di Kemendagri
AS Setujui Penjualan Jet Tempur F-16 ke Filipina, Sinyal untuk Melawan China?