Liputan6.com, Jakarta - Pelajaran bahasa daerah dinilai sudah tidak perlu dijadikan mata pelajaran wajib. Menurut anggota DPR Komisi X Teguh Juwarno. bahasa daerah tidak terlalu penting untuk dijadikan mata pelajaran wajib. Bahkan, dia mengusulkan agar mata pelajaran itu ditiadakan dari mata pelajaran wajib.
"Kita sudah masuk era global sebentar lagi kita masuk masyarakat ekonomi ASEAN, persaingannya sudah semakin terbuka untuk apa kita masih berkutat dengan persoalan bahasa daerah," sebut Teguh.
"Untuk anak-anak usia sekolah dasar, justru lebih penting mereka ditanamkan bahasa global sehingga kita bisa menjadi bangsa yang kompetitif," sambung anggota Fraksi PAN tersebut.
Mantan penyiar berita ini memberi contoh, dipolmasi internasional bangsa Indonesia kerap kalah. Ini karena kemampuan bahasa asing bangsa Indonesia tidak sebagus negara lain.
Selain soal diplomasi, TKI juga banyak bermasalah karena faktor bahasa ini. Lebih lanjut, Teguh menyebut, dengan adanya contoh tersebut, sehingga ia menginginkan peningkatan pembelajaran bahasa asing mulai dari tingkat dasar.
Walau begitu, pria 41 tahun ini tak ingin pelajaran bahasa daerah dihapus sepenuhnya dalam kurikulum. Hanya saja, lebih baik bahasa daerah dijadikan opsi bagi siswa. "Bahasa lokal tetap akan ada tapi bukan pilihan wajib seperti ekstra kulikulet," tandas dia.
Studi Bahasa Daerah Diusulkan Dihapus dari Mata Pelajaran Wajib
Menurut anggota DPR Komisi X Teguh Juwarno. bahasa daerah tidak terlalu penting untuk dijadikan mata pelajaran wajib.
diperbarui 14 Des 2014, 06:30 WIBDiterbitkan 14 Des 2014, 06:30 WIB
Menurut anggota DPR Komisi X Teguh Juwarno. bahasa daerah tidak terlalu penting untuk dijadikan mata pelajaran wajib.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Melihat Desa Kecil di NTB yang Membangkitkan Harapan Hutan Bakau
Pertama di Asia, Hotel Berkonsep Storytelling Resmi Dibuka di Jakarta
Survei PUSKAPI, Banyak Warga Musi Banyuasin Belum Tahu Ada Pilkada Sumsel 2024
Waktu Terbaik Sholat Taubat, Lengkap dengan Bacaan Dzikir dan Doanya
Maruarar Sirait: Jokowi dan Prabowo Hanya Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Jelajah Keunikan dan Pesona Pulau Tikus Bengkulu
Galaksi Hantu NGC 4535 Contoh Sempurna Galaksi Spiral di Alam Semesta
Kemenag Gorontalo Lambat Cairkan Tukin P3K, Mahasiswa Ikut Protes
Cara agar Terkoneksi dengan Allah saat Sholat, Ini Kuncinya Kata UAH
Deretan WAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia, Mulai Atlet hingga Model Internasional
Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?
Intip Sejarah di Balik Megahnya Gedung Sate Bandung