Pencuri Motor di Senen Babak Belur Dihajar Massa

AR menjadi bulan-bulanan massa setelah gagal membawa kabur sepeda motor yang hendak dirampasnya dari seorang pengendara sepeda motor.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Feb 2015, 08:02 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2015, 08:02 WIB
(Lip6 Pagi) Babak-Belur
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Jakarta - Abdul Rahman, warga Senen, Jakarta Pusat harus membayar aksi jahatnya dengan pukulan dan tendangan dari massa.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Minggu (1/2/2015), AR menjadi bulan-bulanan massa setelah gagal membawa kabur sepeda motor yang hendak dirampasnya dari seorang pengendara sepeda motor.

AR berkilah tidak mengakui kejahatannya, namun hal itu justru semakin membuat warga kesal dan kembali menghakimi pelaku. Menurut korban, modus AR dan kawanannya adalah menuduh korban telah melakukan kesalahan dan korban kemudian dipaksa untuk mengikuti pelaku.

Korban yang mulai curiga lantas berteriak minta tolong yang langsung direspons oleh warga sekitar. Sayangnya rekan pelaku yang ikut dalam aksi kejahatan itu lolos dari sergapan massa.

Demi menghindari amuk massa yang lebih anarkis, Polsek Tambora yang tiba di lokasi langsung menggelandang pelaku dan sepeda motor matik yang digunakan pelaku saat beraksi.

Sementara itu, Budi Mulya, pemuda bertato warga Pasuruan, Jawa Timur hanya bisa terbaring di IGD RSUD Sidoarjo. Ia mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala.

Budi menjadi bulan-bulanan warga karena ketahuan hendak mencuri sepeda di sebuah warnet. Beruntung anggota polisi dari Mapolsek Candi langsung mengamankan pelaku dari amukan warga.

Aksi pelaku nampaknya sudah diketahui oleh warga sekitar dan penjaga warnet karena sudah beberapa kali di lokasi tersebut sering terjadi kehilangan sepeda.

Menurut polisi, ada kemungkinan pemuda bertato itu adalah pemain lama yang sering melakukan kejahatan serupa di beberapa wilayah di kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. (Vra/Riz)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya