Desmond Gerindra Nilai Bentrok TNI-Polri Akibat Ketimpangan Gaji

2 Anggota Polri berinisial TA dan BH dipukul beberapa anggota POM TNI AL di Bengkel Cafe kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 09 Feb 2015, 16:57 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2015, 16:57 WIB
desmond
Politisi Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa.

Liputan6.com, Jakarta - Perselisihan antara anggota TNI dan Polri kembali terjadi. 2 Anggota Polri berinisial TA dan BH dipukul beberapa anggota POM TNI AL yang sedang melakukan operasi penegakan ketertiban (Gaktib), di Bengkel Cafe kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menyayangkan peristiwa tersebut terjadi.‎ Dia berharap, kedua institusi harus menindak tegas anggotanya jika terbukti melanggar disiplin.

"Ya ini lah yang harus kita lihat, persoalan ini ada apa? Kalau bicara hukum, TNI tidak boleh terlibat banyak dalam urusan sipil," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan Jakarta Pusat, Senin (9/2/2015).

Menurut dia, bentrok yang sering melanda TNI dan Polri diduga akibat kesejahteraan yang timpang. Namun tidak menutup kemungkinan ada oknum dari kedua institusi yang memang menyalahgunakan kewenangannya.

"Ini bisa soal bagi rezeki atau ketidakberesan polisi dan TNI juga," ujar dia.

Politisi Partai Gerindra itu menilai, dengan seringnya bentrok ada kesan TNI ingin kembali mengurusi persoalan sipil. Tetapi persoalan tersebut bisa hilang dan kuncinya adalah membuat peraturan yang tegas untuk kedua institusi agar tidak ada gesekan lagi.

"Iya, dari bahasa yang dikemukakan ada keinginan TNI kembali ke orde baru misalnya Undang Undang Pertahanan Nasional. Sebenarnya bagaimana mendisiplinkan masing-masing, tidak benar TNI masuk wilayah sipil, termasuk peradilan militer dibenahi ke depan," tandas Desmond. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya