Cara Mario Masuk ke Roda Garuda Hingga Tiba di Jakarta

Liputan6.com, Pekanbaru - Sempat tertunda, rekonstruksi Mario Steven Ambarita masuk ke rongga roda Pesawat Garuda akhirnya digelar di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) Pekanbaru II pada Jumat (10/4/2015) sore. Dalam reka ulang itu, Mario memperagakan 19 adegan.

Sejumlah Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan petugas Bandara SSK II menyaksikan jalannya rekonstruksi. Mereka mengawal ketat pria asal Kecamatan Sinembah, Provinsi Riau itu.

Adegan demi adegan diperagakan Mario. Dari sana, terlihat bagaimana Mario mengintai, masuk ke bandara, dan menyusup ke rongga roda pesawat Garuda, hingga sampai ke Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Adegan pertama, Mario sempat masuk ke dalam area keberangkatan Bandara SSK II untuk memantau jadwal penerbangan dan jenis pesawat yang akan berangkat ke Jakarta.

Setelah mengantongi jadwal penerbangan, Mario kemudian menuju sisi utara bandara melewati semak belukar untuk kemudian memeriksa lokasi take off pesawat.

Lalu Mario mengintai sejumlah pesawat dan bolak balik ke salah satu musala di sisi utara bandara. Di tempat ini Mario beristirahat.

Tak lama kemudian, Mario melanjutkan misinya dengan berjalan kaki sekitar lokasi sisi utara bandara. Dia mencari pagar yang bisa dipanjat.

Meski secara keseluruhan bandara dipasangi pagar setinggi dua meter dan dilengkapi kawat berduri. Namun terdapat sejumlah kawat berlobang dan salah satu sisi pagarnya tak dilengkapi kawat berduri. Lokasi itu ada di pintu masuk pagar.

Dalam adegan itu, Mario masuk ke area bandara dan langsung menuju landasan pacu. Begitu pesawat Garuda itu berhenti sejenak untuk bersiap take off, dia langsung menyusup dan berdiam di dalam rongga roda pesawat.

Mario sebelumnya ditangkap otoritas Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Tangerang, pada 7 April 2015. Dia melakukan aksi nekatnya dengan masuk ke rongga roda pesawat Garuda Indonesia jurusan Pekanbaru-Jakarta.

Kepada petugas, lelaki berusia 21 tahun tersebut mengaku nekat masuk rongga roda pesawat lantaran tak punya uang untuk membeli tiket perjalanan pesawat ke Jakarta. (Ali/Yus)