Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari Vatikan. Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun pada Senin, 21 April 2025.
Kardinal Kevin Farrel mengumumkan kabar duka itu dalam pidato video seperti dikutip dari CNBC, Senin (21/4/2025).
Baca Juga
"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan Bapa Suci kita, Fransiskus,” ujar dia.
Advertisement
"Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk pelayanan kepada Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghayati nilai-nilai Injil, dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, terutama demi orang-orang termiskinkan dan terpinggirkan,” kata Kardinal.
“Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal,”
Sebelumnya Paus Fransiskus meninggalkan kenangan saat perjalanan ke Papua Nugini dari Indonesia pada 6 September 2024. Saat bertolak ke Papua Nugini, ia menumpang pesawat Garuda Indonesia. Saat perjalanan itu, Paus Fransiskus ternyata mengajukan permintaan makanan asli buatan Indonesia yakni nasi goreng saat perjalanan di pesawat.
Demikian disampaikan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunyamin, seusai mengantarkan Paus Fransiskus naik ke atas pesawat untuk bertolak ke Papua Nugini, di Gedung VIP Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
"Menurut keterangan yang didapat dan dipilihkan dari tim Vatikan memilihkan makanan, lalu kemudian Paus memilih nasi goreng,"ujar dia, Jumat, 6 September 2024, dikutip Senin (21/4/2025).
Penumpang Ikut Menikmati Nasi Goreng
Seiring Paus Fransiskus memilih nasi goreng, seluruh penumpang di Garuda Indonesia akhirnya ikut menikmati nasi goreng bersama.
"Karena Paus memilih nasi goreng, semua diberi nasi goreng,"ujar dia.
Sementara, untuk pemilihan maskapai yang ditumpangi Paus Fransiskus, Ketua Panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignatius Jonan mengatakan, pemilihan maskapai Garuda Indonesia sebagai transportasi Paus Fransiskus menuju Bandara Port Moresby, Papua New Guinea, untuk melanjutkan agenda apostoliknya telah melalui perundingan.
"Soal pemilihan Garuda Indonesia ini kita berunding dengan protokolnya kepausan, akhirnya sepakat dari Jakarta ke Bandara Port Moresby, menggunakan Garuda Indonesia," katanya.
Dalam perjalanan menggunakan maskapai Garuda Indonesia, tidak ada layanan berbeda.
"Enggak ada yang beda, biasa saja, cuma memang orangnya banyak, wartawan ada 88 orang, lalu tim delegasi 47 orang, dan beliau total 136 orang," ujarnya.
Pada penerbangan menuju Papua Nugini tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat wide body jenis A330-900neo dengan nomor penerbangan GA-7780 yang mampu mengangkut hingga 301 penumpang.
Advertisement
Bertolak ke Papua Nugini
Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia pada Jumat (6/9/2024) pagi. Pemimpin Gereja Katolik sedunia itu, akan melanjutkan kunjungan apostoliknya ke Papua Nugini, sebagai salah satu tujuan tur Asia-Pasifik.
Kepala Negara Vatikan tersebut dilepas dengan upacara perpisahan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten dan akan bertolak menuju Port Moresby, Papua Nugini dengan menaiki pesawat komersil Garuda Indonesia.
Kepergian Paus diantar Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Piero Pioppo, dan Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, Gandi Sulistiyanto.
Advertisement Ini Cara yang Terbukti Ampuh untuk Meningkatkan Vitalitas PriaPELAJARI LEBIH Selain itu, Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Antonius Subianto Bunyamin, dan Ketua Panitia Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, Ignatius Jonan turut melepas kepergian Paus.
