Liputan6.com, Jakarta - Pekan lalu, dunia pertahanan Indonesia dikejutkan dengan terbakarnya jet tempur F-16 milik TNI AU. Pesawat tersebut merupakan barang bekas yang dihibahkan Amerika Serikat.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan, penyelidikan guna mengetahui penyebab terbakarnya pesawat tersebut hingga kini masih terus dilakukan.
"Kita masih terus melakukan evaluasi dan penyelidikan mengenai penyebab terbakarnya pesawat tersebut," ujar Ryamizard di Balai Samudera, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015).
Ryamizard pun mempertimbangkan ke depannya apakah masih perlu menerima hibah atau membeli alat utama sistem senjata (alutsista) bekas dari negara-negara lain. "Kita akan berpikir ulang. Memang kita kan sebetulnya tidak bekas betul sih. Bekas mereka lebih baru dari bekas kita yang ada. Tapi ke depan kita akan berpikir ulang," jelas Ryamizard.
Saat ditanya pembelian alutsista merupakan intervensi asing, Ryamizard menegaskan tidak ada intervensi. Dia pun menjelaskan, bila memang hibah, maka tidak perlu disusupi kepentingan apapun.
"Tidak ada intervensi. Untuk apa intervensi, negara kita ini berdaulat tidak boleh orang-orang (negara lain) ikut campur di sini. Kalau kita ikut campur pasti negara lain mempertanyakannya. Kalau dihibah ya namanya dikasih, ya diterimalah. Tapi yang ngasih harus tulus (jangan ada kepentingan) akan kami terima juga dengan tulus," pungkas dia.
Pengelolaan Keuangan Alutsista
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bersama Kementerian Pertahanan, BIN, TNI, dan Lemsaneg mengadakan kegiatan Forum Akuntabilitas Nasional (FAN) bidang pertahanan. Anggota I BPK Agung Firman Sampurna mengatakan, dalam pengolaan keuangan, baik Kemhan, TNI, BIN dan Lemsaneg, dari waktu ke waktu telah menunjukan perbaikan yang signifikan. Hal terebut tercemin dengan diperolehnya opini Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) pada laporan keuangan.
"Namun demikian masih ditemukan kelemahan dalam pengelolaan anggaran keuangan dan Barang Milik Negara yang masih belum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ini yang coba kita komunikasikan," tutur Agung di Balai Samudera.
Sementara itu, Sekjen Kemenhan Letjen TNI Ediwan Prabowo menjelaskan memang Indonesia tengah melakukan moderinisasi alutsista dimana salah satunya memang terkait pengelolaan keuangan. "Memang perubahan sistuasi ekonomi global tak bisa kita prediksi. Karena itu pengelolaan keuangan yang tepat terutama dalam pembelian alutsista menjadi salah satu langkah yang perlu diantisipasi," jelas dia.
Meski demikian, Ediwan Prabowo menegaskan hal ini tentu tidak menjadi salah satu kendala. Sebab, baik Bappenas maupun Menkeu sudah bisa memprediksi hal tersebut salah satunya terkait anggaran alutsista.
"Hal ini tentu saja sudah diprediksi, di mana Bapennas dan Menteri Keuangan sudah mengantisipasi kebutuhan budget tersebut. Kalaupun memang keadaan kurs mempengaruhi, tentu ini juga mempengaruhi sektor lain dan dua lembaga itu sudah pasti melakukan perhitungan dan pertimbangan," tandas Ediwan. (Mut)
Menhan Akan Pikir Ulang Beli Alutsista Bekas
Menhan Ryamizard mempertimbangkan ke depannya apakah masih perlu menerima hibah atau membeli alutsista bekas dari negara lain.
Diperbarui 28 Apr 2015, 14:25 WIBDiterbitkan 28 Apr 2015, 14:25 WIB
Menteri Pertahanan Jenderal TNI Purnawirawan Ryamizard Ryacudu (tengah) memberikan sejumlah keterangan pada awak media usai penyematan brevet dan baret kehormatan di Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta (9/12/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Harga Pakan Mahal, Tingkat Konsumsi Ikan di Jabar Rendah
Ammar Zoni Diperkirakan Bebas dari Penjara Sebelum Akhir Tahun, Bakal Dapat Remisi Hari Kemerdekaan
Manchester United Coba Bajak Kiper Incaran Arsenal untuk Gantikan Andre Onana
Klasemen MotoGP 2025: Menang Perdana, Alex Marquez Gusur Marc Marquez
Emiten TUGU Gelar RUPST 29 April 2025, Ini Agendanya
Ensiklik Laudato Si, Warisan Paus Fransiskus Soal Seruan untuk Tangani Perubahan Iklim
Jakarta Bhayangkara Buka Peluang ke Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 Usai Hajar Samator
Peringatan Hari Buruh 2025 Digelar di Monas, Bakal Ada 200 Ribu Massa yang Hadir Sejak Pagi
Hidrogen Hijau Digadang jadi Energi Masa Depan Indonesia
12 Inspirasi Warna Cat Kamar Tidur Minimalis Tren 2025, Aesthetic dan Nyaman
Peringatan Keras Ustadz Adi Hidayat untuk Anggota DPR yang Tak Becus Kerja
Tren Belanja Barang Mewah di Indonesia di Tengah Tekanan Global, Ramai-ramai Incar Barang Preloved