Wanti-wanti Bambang Widjojanto untuk Para Capim KPK

Menurut Bambang, ada tiga tantangan ke depan yang harus dihadapi, bukan hanya Johan Budi, tetapi semua calon pimpinan KPK.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 23 Jun 2015, 20:12 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2015, 20:12 WIB
Bambang Widjojanto Ajukan Gugatan UU KPK ke MK
Wakil Ketua KPK non aktif, Bambang Widjojanto menghadiri sidang uji materi UU Komisi KPK di Gedung MK, Jakarta (10/6/2015). Bambang ditetapkan tersangka atas kasus mengarahkan kesaksian palsu, Juni 2010 silam. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Seleksi calon pimpinan KPK telah menerima pendaftaran ratusan orang. Pelaksana Tugas Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi SP juga berancana mendaftar.

Terkait hal tersebut, Pimpinan KPK non aktif, Bambang Widjojanto mengapresiasi mantan rekannya itu maju kembali. "Siapapun termasuk Johan yang memang punya kompetensi, silakan saja. Tapi yang lebih penting adalah pengetahuan si calon mengenai tantangan ke depan, ketika semua berkembang dalam satu fenomena yaitu adanya kekuatan oligarki dan kartel politik,” kata Bambang di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Menurut Bambang, ada tiga tantangan ke depan yang harus dihadapi bukan hanya Johan Budi, tetapi semua calon pimpinan KPK. Bambang pun meminta, para calon tersebut mengetahui akan hal itu.

"Tantangan pertama itu adalah sekarang ada ratusan pemilu kepala daerah. Di sana para calon pimpinan KPK diuji. Pasalnya, dari praktik-praktik pilkada itu akan sangat rawan korupsi," tutur Bambang.

Tantangan kedua, menurut Bambang, adalah potensi maritim yang dicanangkan Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. "Selama ini perampokan selalu dan yang paling banyak menggunakan laut. Di sana bisa dilihat sejauh apa kontribusi yang diberikan pimpinan KPK," tegas Bambang.

Bambang Widjojanto melanjutkan, tantangan terakhir adalah bagaiman pimpinan KPK bisa menghadapi retail corruption.

"Kita lihat bagaimana sekarang ada UU Desa soal dana desa, kemudian ada dana BPJS, itu perlu pengawasan ketat dari pimpinan KPK. Nah apakah semua ini bisa dihadapi oleh pimpinan KPK yang baru," pungkas Bambang. (Yus/Ali)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya