JK Tutup Muktamar Muhammadiyah di Makassar

Setiba di Makassar, pria yang karib disapa JK itu juga dijadwalkan memberikan sambutan pada Muktamar Aisyiyah.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Agu 2015, 08:39 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2015, 08:39 WIB
20150625-Wapres JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Liputan6.com, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla diagendakan menutup Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan, sejak 3 Agustus 2015.

"Wapres berangkat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Selatan melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pukul 06.30 WIB," demikian informasi dari Sekretariat Wakil Presiden yang diterima di Jakarta, Jumat (7/8/2015). 

Setiba di Makassar, pria yang karib disapa JK itu dijadwalkan bakal memberikan sambutan pada Muktamar Aisyiyah di Balai Prajurit Jenderal M Yusuf (Gedung Manunggal) Makassar. Selanjutnya, ia juga akan ke Universitas Muhammadiyah Makassar mengikuti acara penutupan Muktamar Muhammadiyah ke-47.

Sebelumnya, Haedar Nashir resmi ditetapkan menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020, setelah rapat terbatas formatur menetapkannya menjadi pemimpin dan peserta Muktamar Muhammadiyah ke-47 menerima hasil itu secara aklamasi.

"Sidang formatur menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang baru. Sementara sekretaris umum adalah Abdul Muti," kata Ketua Pemilihan Dahlan Rais di Makassar, Kamis 6 Agustus.

Dahlan mengatakan, sidang berlangsung selama 10 menit dan diikuti oleh 13 formatur yang terpilih sebelumnya melalui voting.

Setelah terpilih, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terpilih Haedar Nashir menyatakan akan membangun dinamisasi Muhammadiyah agar menjadi organisasi yang lebih maju dan modern dalam misi perubahan.

"Selama 5 tahun ke depan, kami akan membangun dinamisasi Muhammadiyah agar menjadi lebih cerah," kata Haedar Nashir usai disetujui forum muktamar sebagai ketua umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020 pada sidang pleno ke-13 Muktamar Muhammadiyah ke-47 di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar.

Menurut Haedar, Muhammadiyah juga melihat ada 3 problem besar dalam kehidupan ke depan yakni keutamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan. (Ant/Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya