Liputan6.com, Jakarta - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mencurahkan pemikirannya lewat media sosial, Twitter. Di antara deretan kicauannya, pria yang karib disapa SBY itu juga menuliskan harapan untuk Presiden Jokowi.
SBY mengaku merasa beruntung, Jokowi tak mengalami apa yang dialaminya saat 10 tahun menjabat presiden. Sebagai orang nomor 1 di RI, tak jarang penghinaan dan perbuatan tak menyenangkan harus diterima SBY.
"Ini pertanda baik. Perlakuan "negatif" berlebihan kpd saya dulu tak perlu dilakukan kpd Pak Jokowi. Biar beliau bisa bekerja dgn baik. *SBY*," tulis SBY dalam akun Twitter-nya yang Liputan6.com kutip, Senin (10/8/2015).
Advertisement
Harapan SBY ini dituliskan terkait dengan kontroversi diajukan kembalinya pasal penghinaan terhadap presiden masuk dalam Rancangan KUHP.
SBY menyatakan, dalam demokrasi memang dibolehkan bebas bicara dan mengkritik termasuk kepada Presiden, tapi tak harus dengan menghina dan cemarkan nama baiknya. Sebaliknya, siapapun, termasuk Presiden punya hak untuk menuntut seseorang yang menghina dan cemarkan nama baiknya, tapi janganlah berlebihan.
"Pasal penghinaan, pencemaran nama baik & tindakan tidak menyenangkan tetap ada "karetnya", artinya ada unsur subyektifitasnya. *SBY*."
SBY pun mengimbau, agar rakyat harus belajar menggunakan kebebasan secara tepat, jangan melampaui batas. Ia mengingatkan kebebasan juga bisa disalahgunakan.
"Terus terang, selama 10 th jadi Presiden, ada ratusan perkataan & tindakan yg menghina, tak menyenangkan & cemarkan nama baik saya. *SBY*." (Ndy/Bob)