Liputan6.com, Jakarta - ‎Presiden Jokowi dikabarkan akan mengumumkan reshuffle kabinet pada Rabu (12/8/2015) siang. Ada 5 menteri yang akan dicopot, dan 1 menteri lainnya digeser.
6 Menteri yang akan di-reshuffle yakni 3 menteri koordinator yaitu Menko Perekomian Sofyan Djalil, Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno, ‎Menko Maritim Indroyono Soesilo, kemudian Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinov Chaniago, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Sebagai partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK, Nasdem menilai, reshuffle memang diperlukan. Apalagi, salah satu yang menjadi masalah saat ini adalah perekonomian Indonesia yang sedang melemah.
Advertisement
"Iya memang reshuffle dalam waktu sangat dekat ini. Sangat diperlukan reshuffle. Kita harap nanti ada ekonom senior bergabung, kita harapkan dengan ekonom senior, kepercayaan pasar bisa tumbuh. Tim ekonomi kita butuhkan yang sangat kompeten," kata Wakil Ketua Fraksi Nasdem di DPR Johnny G Plate saat dihubungi.
Anggota Komisi XI DPR ini mengaku, pihaknya mengetahui rencana reshuffle tersebut saat Presiden Jokowi dan beberapa menterinya mengadakan pertemuan di Istana Bogor beberapa waktu lalu.
‎
"Sudah ada pembicaraan sekilas, pas di Bogor kemarin. Soal ekonomi, disinggung sedikit soal reshuffle," ujar dia.
Namun, Johnny menegaskan, partainya akan mengikuti pilihan Presiden Jokowi terkait nama-nama baru yang akan mengisi Kabinet Kerja.
Lalu, apakah Nasdem sudah menyiapkan kadernya untuk kembali masuk Kabinet Kerja?
"Kalau kita terserah Presiden. Tapi isu ekonomi ini perlu diperbaiki. Kader Nasdem komitmennya tanpa syarat, kalau (diminta) bertambah kita siapkan kader kita," tandas Johnny. (Mvi/Mut)