Fokus Cari Pendaki Asal Bogor, Semeru Ditutup untuk Pendakian

Pagi ini, sudah banyak berdatangan tim SAR dari berbagai kelompok relawan yang siap membantu proses pencarian.

oleh Zainul Arifin diperbarui 13 Agu 2015, 10:21 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2015, 10:21 WIB
Dikonservasi, Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup Sementara
Jalur pendakian Gunung Semeru ditutup sementara guna konservasi.

Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menutup Gunung Semeru untuk aktivitas pendakian. Penutupan ini untuk memudahkan pencarian terhadap Daniel Sahora, pendaki asal Bogor yang dilaporkan hilang sejak Selasa 11 Agustus 2015 sore.
 
"Mulai pagi ini kita lakukan open SAR. Gunung Semeru kita tutup total untuk pendakian sampai dengan ditemukannya seorang survivor asal Bogor," kata Kepala Bagian Data dan Humas BB TNBTS, Khairun Nisa, di Malang, Jawa Timur, Kamis (13/8/2015).

Sejak adanya laporan hilangnya pendaki asal Kampung Bojong Jengkol RT 002 RW 010 Desa Cileubut Barat, Bogor itu, sudah ada 1 tim dari internal BB TNBTS yang berangkat melakukan pencarian. Pagi ini, sudah banyak berdatangan tim SAR dari berbagai kelompok relawan yang siap membantu proses pencarian.
 
"Semua tim sudah standby, tinggal menunggu komando saja. Pihak keluarga dari pendaki itu juga sudah ada yang berada di Ranupani," ucap Nisa.

Sebelumnya, Daniel Saroha dilaporkan hilang saat menuruni rute dari puncak Gunung Semeru pada Selasa 11 Agustus. Daniel diketahui mendaki bersama rombongan berjumlah 21 orang.

Awalnya, Daniel masih terlihat pada pukul 11.00 WIB di batas vegetasi terakhir yang berbatasan dengan Pos Arcopodo. Anggota rombongan menanti Daniel hingga pukul 14.00 WIB. Tapi pria berusia 31 tahun itu tidak muncul juga. Akhirnya, 2 orang diutus turun ke Pos Kalimati untuk meminta pertolongan porter. Mereka pun turun lagi untuk melapor ke Kantor Resor Ranupani.

Hilangnya Daniel ini menambah daftar panjang kabar duka dari puncak gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut itu. Kemarin, 2 orang pendaki mengalami nasib nahas saat bongkahan batu besar jatuh dari puncak Semeru dan menimpa mereka. Seorang di antara meninggal dunia dan seorang lagi mengalami patah tulang.

Korban meninggal dunia adalah Dania Agustina Rahman (19), warga Jalan Arif Rahman Hakim Perbata RT 04 RW 04 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat. Korban mengalami luka pada bagian kepala dan patah kaki kiri.

Sedangkan korban patah kaki atas nama M Rendyka (20), mahasiswa Universitas Harapan Mandiri Medan, Sumatera Utara. Warga Jalan Penguin 7 Dusun Kenanga Baru, Kecamatan Pecut Sei Tuan, Deliserdang tersebut kemudian dirawat di RS Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur.

Pada 2 Juli silam, Budiawan seorang pendaki asal Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor juga sempat dilaporkan hilang di Blank 75. Beruntung, survivor bisa ditemukan oleh tim SAR pada 5 Juli dalam kondisi selamat meski mengalami patah tulang. (Bob/Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya