Jadi Barang Bukti, Posindo Ambil Sisa Uang Terbakar di Oksibil

Agus mengatakan, uang tersebut harus tetap diambil sebagai barang bukti.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Agu 2015, 08:49 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2015, 08:49 WIB
Alasan Sakit, Dirut PT Pos Tak Penuhi Panggilan Kejagung
Ini yang ke-3 kali Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Budi Setiawan tak memenuhi panggilan penyidik Kejagung.

Liputan6.com, Jayapura - Manajemen PT Pos Indonesia (Posindo) Regional XI Papua mengutus perwakilan ke Bandara Oksibil, untuk mengambil sisa uang yang terbakar dalam kecelakaan pesawat Trigana Air di Pegunungan Bintang.

"Kami dapat informasi uang tersebut akan diserahkan oleh pihak SAR gabungan di Bandara Oksibil siang ini, sehingga kami utus perwakilan ke sana," kata Kepala PT Posindo Regional XI Papua Agus Budi Satriyo di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Rabu (19/8/2015).

Agus mengatakan, meskipun uang miliaran rupiah yang diangkut Trigana Air itu ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi terbakar, uang tersebut harus tetap diambil sebagai barang bukti.

"Kami tidak mengejar uang itu sesuai nilainya karena musibah dan sudah ada proteksi asuransi, tapi memang harus diambil sesuai kondisi yang ada," ujar Agus.

Disebutkan 4 orang pegawai Posindo Papua ikut menumpangi Trigana Air IL 267 rute Jayapura-Oksibil pada Minggu, 16 Agustus lalu. Keempat orang itu masing-masing membawa tas berisi uang yang totalnya mencapai Rp 6,5 miliar lebih.

4 pegawai Posindo itu yakni Agustinus Wanmase asal Ambon, Teguh Warisman Sane asal Palu, Sulawesi Tengah (manajer pelayanan), Yustinus Hurulean asal Papua, dan Mateos Nikolas Aragae asal Papua (manager mutu).

Mereka memangku tas tersebut saat duduk di kursi dalam kabin pesawat. Pesawat yang mereka tumpangi kemudian mengalami musibah menabrak Gunung Tangok yang berada di Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang. Pesawat meledak hingga mengakibatkan seluruh awak dan penumpang yang berjumlah 54 orang tewas.

Uang miliaran rupiah yang sedianya akan digunakan untuk membayar dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) untuk 10.000 lebih rumah tangga sasaran di Kabupaten Pegunungan Bintang, ikut terbakar meskipun masih ada yang tersisa.

"Sebenarnya sesuai hasil koordinasi dengan bupati setempat, dana PSKS itu akan dibagikan usai upacara HUT RI tanggal 17 Agustus 2015, tapi musibah terjadi," ujar Agus yang didampingi pegawai Posindo Papua lainnya.

Atas kejadian ini, Posindo akan menjadwalkan ulang pendistribusian dana PSKS di Kabupaten Pegunungan Bintang beberapa pekan ke depan. Adapun 4 jenazah korban Trigana Air yang tercatat sebagai pegawai Posindo akan dimakamkan di lokasi sesuai daerah asalnya. (Ant/Sun/Mvi)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya