Liputan6.com, Jakarta Dunia berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, pada 21 April 2025 di usia 88 tahun. Paus pertama dari Ordo Yesuit ini mengemban kepemimpinan tertinggi Gereja Katolik sejak tahun 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI.
Kepergian Paus Fransiskus, yang lahir sebagai Jorge Mario Bergoglio di Flores, Buenos Aires, Argentina ini meninggalkan warisan besar bagi Gereja dan dunia internasional.
Advertisement
Baca Juga
Selama kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal karena fokusnya pada keadilan sosial, reformasi Gereja, dan sikapnya yang terbuka terhadap isu-isu sosial kontroversial. Ia secara konsisten menyuarakan keprihatinan terhadap kemiskinan, ketidaksetaraan, dan perubahan iklim, serta menyerukan solidaritas dan keadilan sosial.
Advertisement
Pada awal September 2024 lalu, Paus Fransiskus sempat berkunjung ke Indonesia dalam rangkaian perjalanan apostolik di Asia. Paus Fransiskus memilih berkunjung ke Indonesia karena didasari oleh hubungan yang baik antara kedua negara.
Kunjungan Paus Fransiskus meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia. Selama kunjungannya, Paus Fransiskus sempat singgah di berbagai tempat penting, mulai dari Istana Kepresidenan hingga Masjid Istiqlal yang ikonik. Hal ini menunjukkan komitmennya pada dialog antaragama dan persatuan.
Berikut sejumlah tempat yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian perjalanan apostolik di Indonesia, dihimpun dari Liputan6.com:
1. Istana Merdeka: Pertemuan dengan Presiden Jokowi
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus tiba di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu 4 September 2024. Kedatangan Kepala Negara Vatikan itu untuk bertemu dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Paus Fransiskus tiba di Istana Merdeka pukul 09.35 WIB, dengan diiringi pasukan marching band. Paus yang memakai mobil Innova Zenix sempat membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangan kepada awak media.
Sejumlah anak-anak yang memakai baju adat Indonesia pun ikut menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Istana Merdeka. Mobil yang membawa Paus Fransiskus lalu menuju halaman Istana Merdeka Jakarta.
Tampak sejumlah menteri kabinet saat itu ikut mendampingi mulai dari Presiden Prabowo Subianto, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Advertisement
2. Kedubes Vatikan di Jakarta: Pertemuan dengan Serikat Jesuit
Setelah pertemuan dengan Presiden Jokowi, Paus Fransiskus melanjutkan kunjungannya ke Apostolic Nunciature, Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan di Jakarta.
Di tempat ini, Paus Fransiskus mengadakan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesuit, membahas berbagai hal terkait tugas dan peran mereka dalam Gereja Katolik.
Pertemuan ini menjadi momen penting bagi para anggota Serikat Jesuit untuk berdiskusi langsung dengan pemimpin tertinggi Gereja Katolik.
3. Katedral Jakarta: Pertemuan dengan Umat Katolik
Sore harinya, sekitar pukul 16.30 WIB, Paus bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral Jakarta.
Sebelum pertemuan tersebut, Paus disambut dengan sejumlah lagu nasional termasuk Kicir-Kicir dan Rayuan Pulau Kelapa yang dilantunkan oleh sebanyak 28 anak yang terdiri dari putra altar dan putri sakristi.
Setibanya di gereja, Paus Fransiskus segera menyalami anak-anak yang bertugas main angklung dan mengibarkan bendera secara satu per satu.
Usai menyalami mereka, ia juga menerima bunga tangan dari dua anak yang mengenakan pakaian adat Betawi.
Advertisement
4. Youth Center Graha Pemuda Senayan: Dialog dengan Kaum Muda
Paus Fransiskus juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan kaum muda dari Scholas Occurrentes di Youth Center Graha Pemuda Senayan.
Dalam pertemuan ini, Paus Fransiskus berdialog dan bertukar pikiran dengan para pemuda, termasuk kelompok penyandang disabilitas, tentang berbagai isu yang relevan bagi generasi muda.
Pertemuan ini menjadi momen inspiratif bagi para pemuda Indonesia untuk berinteraksi langsung dengan pemimpin spiritual dunia.
5. Masjid Istiqlal: Dialog Lintas Agama
Salah satu momen paling berkesan dari kunjungan Paus Fransiskus adalah kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Di sini, diamenghadiri dialog lintas agama dan perdamaian global, menunjukkan komitmennya pada toleransi dan persatuan antarumat beragama.
Kedatangan Paus disambut oleh lantunan marawis dan prosesi pengkalungan bunga dari dua anak. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar memimpin langsung penyambutan Paus Fransiskus dalam agenda kali ini. Tampak hadir sejumlah tokoh antara lain Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, cendikiawan muslim Quraish Shihab.
Ada momen haru yang patut dikenang saat Paus Fransiskus bersama Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar (kini Menteri Agama RI). Momen tersebut mencerminkan toleransi antarumat beragama. Momen ini terjadi setelah foto bersama antara pemimpin gereja katolik sedunia itu dengan tokoh-tokoh agama lainnya.
Momen tersebut adalah ketika Nasaruddin Umar mencium kening Paus Fransiskus yang kemudian dibalas Pope Francis dengan cium tangan.
Awalnya, KH Nasaruddin Umar yang sedang mengantar Paus Fransiskus ke halaman Masjid Istiqlal tiba-tiba diminta foto saat berdua. Dua pemuka agama itu saling berjabat tangan sembari menghadap kamera.
Kemudian Nasaruddin mencium kening Paus Fransiskus. Tanda kasih sayang dan menunjukkan sikap saling toleransi itu dibalas oleh paus dengan mencium balik tangan sang imam besar.
Advertisement
6. Terowongan Silaturahmi: Simbol Persatuan
Selama kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus dikenalkan dengan Terowongan Silaturahmi, suatu terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta.
Terowongan ini menjadi simbol persatuan dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Kunjungan ini semakin mengukuhkan komitmen Paus Fransiskus terhadap dialog antaragama.
Terowongan ini menjadi bukti nyata bahwa perbedaan agama tidak menghalangi terciptanya persatuan dan kerukunan.
7. KWI: Pertemuan dengan Penerima Manfaat Amal
Pada Kamis 5 September 2024, warga memadati kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang berlokasi di Jalan Cut Mutia, Menteng, Jakarta Pusat untuk melihat kedatangan Paus Fransiskus. Hari itu, Paus dijadwalkan bertemu dengan penerima manfaat dari organisasi amal di Kantor KWI.
Polisi dengan pakaian dinas lengkap sudah mulai berjaga sejak pukul 07.00 WIB pagi, bahkan masyarakat yang sempat berdiri depan gedung KWI diminta untuk berpindah ke seberang kantor tersebut guna mensterilkan jalan menuju pintu gerbang KWI.
"Untuk kelancaran perjalanan bapak suci, jadi bapak ibu saya harap sudah berada di depan kantor KWI atau tepatnya depan kantor pajak dan mohon dadah saja, ketika bapak suci melintas," ucap salah satu petugas memberikan informasi dengan menggunakan pengeras suara. Demikian dilansir dari Antara.
Banyak orang tua yang membawa anak-anak mereka untuk menyaksikan kedatangan Pemimpin Umat Katolik sedunia berkunjung ke KWI.
Personel Kepolisian dan TNI juga terpantau berjaga-jaga di pinggir jalan guna melancarkan perjalanan Paus Fransiskus ketika melintas di jalan Cut Mutia, Menteng, Jakarta Pusat.
Advertisement
8. Stadion Utama Gelora Bung Karno: Misa Akbar
Puncak kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia adalah misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Kamis sore.
Misa ini dihadiri oleh puluhan ribu umat Katolik dari seluruh Indonesia. Paus Fransiskus memimpin misa dengan penuh khidmat dan memberikan berkat kepada seluruh jemaat.
Dengan menaiki Mobil Maung buatan PT Pindad, Paus Fransiskus berkeliling menyapa umat yang tersebar di dua stadion. Ia didampingi oleh Uskup Agung Kardinal Suharyo.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lokasi, selama berkeliling, yel-yel penyambutan hingga lagu rohani berjudul “Kristus Jaya” dan “Ave Maria” turut mengiringi. Dalam momen tersebut, Paus Fransiskus memberkati umat yang memadati stadion dengan membuat tanda salib, bahkan memberkati beberapa umat yang berada di dekatnya.
Adapun Misa akbar bersama Paus Fransiskus berlangsung pukul 17.00-18.30 WIB.
