Korban Salah Tangkap Bentrok Kampung Pulo Dirawat di RS Carolus

Maulina mengatakan, Eko sempat mendapat perawatan di Puskesmas Jatinegara.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 21 Agu 2015, 13:40 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2015, 13:40 WIB
20150820-Kampung-Pulo
Seorang warga diamankan Petugas saat penggusuran Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (20/8/2015). Penggusuran pemukiman Kampung Pulo dilakukan oleh 2.200 personel gabungan untuk normalisasi Sungai Ciliwung. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Penggusuran permukiman padat penduduk di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis 20 Agustus, sempat diwarnai bentrokan antara warga dan aparat gabungan. Beberapa warga korban luka akibat peristiwa itu.

Eko Prasetyo (22), seorang warga diduga menjadi korban salah tangkap oleh anggota Satpol PP. Warga Gang Banten 8, Kampung Melayu, Jatinegara itu menjadi korban pemukulan oknum Satpol PP, karena diduga sebagai provokator kericuhan. Saat ini Eko masih dirawat di Rumah Sakit St Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.

"Saat ini masih dirawat intensif di ICU," kata staf bagian humas Rumah Sakit St Carolus, Maulina, di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Jumat (21/8/2015).

Menurut Maulina, Eko mengalami luka memar di bagian kepala dan wajah sebelah kanan. Ia juga sempat tak sadarkan diri saat dibawa ke Rumah Sakit St Carolus, Kamis 8 Agustus 2015 sekitar pukul 16.10 WIB.‎ Namun saat ini korban sudah siuman.

"Ada luka di bagian kepala dan wajah sebelah kanan. Saat ini ‎korban sudah merespons kalau diajak bicara. Tapi masih sangat lemah," tutur Maulina.

Sempat Ditangani Puskesmas

Maulina mengatakan, Eko sempat mendapat perawatan di Puskesmas Jatinegara. Namun karena kondisinya cukup kritis, dia akhirnya dibawa keluarga ke Rumah Sakit St Carolus.

"Kami menerima rujukan dari Puskesmas Jatinegara. Jadi pasien sempat dirawat di sana. Kemarin sore keluarga yang membawa ke sini dan diterima petugas melalui UGD," jelas dia.

Namun Maulina tidak bisa memastikan kondisi Eko saat pertama kali ‎tiba di Rumah Sakit St Carolus. Ia juga tidak bisa menyebutkan Eko mengalami koma. Karena saat ini kondisi pria nahas itu belum bisa diajak berkomunikasi.

‎"Kalau koma itu ada range lama. Saya tidak melihat kemarin, pas ke sini pingsan. Tadi pagi diajak ngomong masih respons tapi lemas. Dia masih butuh istirahat," beber dia.

‎Saat kejadian, Eko sedang menjemput adiknya pulang sekolah. Namun dia terperangkap kerumunan massa yang tengah bentrok di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Dia ditangkap dan dipukuli oknum pengamanan lantaran diduga menjadi provokator kerusuhan itu. (Rmn/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya