Liputan6.com, Pontianak - Kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Karnaval Khatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu 22 Agustus 2015 dinilai membawa perubahan positif. Terutama saat Jokowi hadir di kawasan Beting atau Pontianak Timur. Selama ini kampung ini memiliki stigma negatif di masyarakat sekitar, terkait bebasnya peredaran narkoba.
Walikota Pontianak Sutarmidji mengatakan, Jokowi rencananya akan menata ulang kawasan Pontianak Timur itu, sehingga lebih menarik dan menjadi tujuan wisata. Apalagi, daerah tersebut memiliki historis sebagai pusat penyebaran Islam. Dengan kedatangan Jokowi ke kawasan Beting, stigma negatif terhadap kawasan itu tersingkir.
"Jadi membalikkan imej selama ini. Buktinya Presiden dalam sehari 2 kali ke kawasan Kelurahan Dalam Bugis dan dalam kondisi yang sangat aman. Bisa berbaur dengan masyarakat, berinteraksi langsung, tapi tidak ada insiden apa pun. Kawasan mana pun di kota ini alhamdulillah aman," kata Sutarmidji di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (23/8/2015).
Sutarmidji berharap seluruh masyarakat terus menjaga kondisi lingkungan Kota Khatulistiwa ini, agar pembangunan bisa terus berjalan dan Pontianak kian maju.
Karnaval Khatulistiwa
Terkait Karnaval Khatulistiwa, Sutarmidji mengaku bersyukur acara yang dihadiri Jokowi ini dapat berjalan lancar, kendati waktu persiapan untuk menggelar even berskala nasional itu sangat singkat.
"Beliau puas, Beliau senang dan masyarakatnya juga familiar, tidak ada insiden atau korban apa pun dari kegiatan ini. Kalau ada kekurangan-kekurangan dari kegiatan ini, dimaklumi," ujar dia.
Sutarmidji mengaku, persiapan karnaval ini hanya sekitar 2 pekan. Apalagi, pada saat bersamaan bertepatan menjelang peringatan 17 Agustus, sehingga relatif waktu persiapan yang efektif tersisa 10 hari.
"Tapi alhamdulillah, berjalan lancar. Event ini akan kita jadikan agenda tahunan Pemkot Pontianak, terutama karnaval sungai," imbuh dia.
Sutarmidji menambahkan, Karnaval Khatulistiwa nantinya akan dikemas sebaik mungkin. Belajar dari pengalaman karnaval kali ini, banyak hal yang masih perlu diperbaiki.
"Saya sebenarnya mau menampilkan meriam karbit, rencana awal bunyi dentuman 70 kali, tapi hanya belasan kali. Saya terus terang sangat kecewa dengan meriam karbit yang tidak sesuai dengan rencana kita," klaim dia.
Untuk itu, menurut Sutarmidji, ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi dari rangkaian kegiatan ini. Ia berharap upaya pemerintah pusat menduniakan Pontianak semakin digaungkan.
Dipilihnya Pontianak, lanjut Sutarmidji, lantaran ketertarikan Jokowi yang melirik Sungai Kapuas, sebagai potensi wisata air yang harus ditumbuhkembangkan. (Rmn/Ado)
Energi & Tambang