Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan, tidak hanya terjadi di kawasan Sumatera, tapi juga melanda wilayah Kalimantan. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, ada 1.247 hotspot atau titik api yang mengepung wilayah tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, wilayah Sumatera dan Kalimantan masih dikepung asap kebakaran hutan dan lahan. Berdasarkan data hotpsot dari Satelit Modis pada Selasa 8 September 2015 pukul 17.00 WIB, terpantau 1.317 hotspot di Sumatera dan Kalimantan.
"Yaitu di Kalbar 346, Kalsel 102, Kalteng 744, Kaltim 55, Jambi 3, Babel 17, Lampung 3, dan Sumsel 47," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/9/2015).
Sutopo menjelaskan, di Riau meski tidak terdeteksi hotspot, namun jarak pandang di Pekanbaru 200 hingga 500 meter pada pagi hari. Pada pukul 16.00 WIB jarak pandang berubah, yaitu Pekanbaru 1.500 meter, Rengat 100 meter, Dumai 300 meter, dan Pelalawan 200 meter.
"Kualitas udara masih pada level 'sangat tidak sehat' hingga 'berbahaya'. Data sementara ada 6.287 hektare terbakar pada 7 September 2015. Banyak sekolah-sekolah yang diliburkan. Kiriman asap dari Jambi dan Sumsel terus mengarah ke Riau," jelas dia.
Menurut Sutopo, kebakaran hutan dan lahan di Jambi dan Sumsel lebih parah dibandingkan Riau. Jarak pandang di Bandara Sultan Thaha Jambi pada pagi 700 meter, siang 1.000 meter, dan sore kembali 800 meter.
"Umumnya jarak pandang akan makin memburuk pada malam hingga pagi hari. Kualitas udara juga masih level Sangat Tidak Sehat. Walikota Jambi mengeluarkan maklumat meliburkan sekolah dari PAUD-TK hingga SMA," kata dia.
Sutopo mengatakan, upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan masih seperti sebelumnya, dengan operasi udara melalui hujan buatan dan pemboman air, operasi pemadaman di darat, penegakan hukum, dan pelayanan kesehatan.
"Perlu segera diambil langah dengan mobilisasi personel TNI dan Polri secara masif jika ingin kebakaran segera teratasi," imbau dia.
Pengalaman keberhasilan operasi darurat asap pada 2013 dan 2014, kata Sutopo, adalah pengerahan personel TNI-Polri besar-besaran, yaitu sekitar 3 ribu personel. Mereka membantu pemadaman, patroli, penegakan hukum, dan menjaga daerah-daerah yang sering dibakar.
"Tambahan personel TNI dan Polri dari Jakarta membantu satuan wilayah sangat efektif," pungkas Sutopo. (Rmn/Ein)
Tak Hanya Sumatera, Kalimantan Juga Dikepung 1.247 Titik Api
Data hotpsot dari Satelit Modis pada Selasa 8 September 2015 pukul 17.00 WIB, terpantau 1.317 hotspot di Sumatera dan Kalimantan.
diperbarui 08 Sep 2015, 19:36 WIBDiterbitkan 08 Sep 2015, 19:36 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Franchise Adalah Waralaba, Simak Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan sebelum Memulai Bisnis Ini
Vermuk Adalah: Panduan Lengkap Verifikasi Muka untuk Driver Ojek Online
Rajin Sholat tapi Masih Sering Maksiat, Apa Penyebabnya?
Cara Awal Kulit Sehat dan Glowing, Ini Produk Skincare yang Wajib Ada dalam Rutinitas Harian
Dewi Perssik Klarifikasi Kabar Ditangkap Gegara Kasus Narkotika: Aku Tak Pernah Gunakan Narkoba
Sejarah Erupsi Gunung Iya Ende, Bahaya Tersembunyi dan Fakta Menarik di Baliknya
Memahami Honorifik, Ungkapan Penghormatan dalam Bahasa yang Menarik Dipelajari
VIDEO: Pakai Kacamata Hitam, Prabowo Berangkat ke Luar Negeri
Kunjungan Luar Negeri Perdana, Presiden Prabowo Kunjungi China, AS hingga Inggris
7 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Selalu Merasa Benar, Jangan Emosi
Kulit Glowing dalam 7 Hari, Ini Tips Perawatan Diri yang Bisa DiCoba di Rumah
SKB Non CAT Adalah Tes CPNS tanpa Sistem Komputer, Begini Proses Pelaksanaannya