Liputan6.com, Pekanbaru - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Provinsi Riau menyatakan seluruh kawasan di Riau dalam keadaan berbahaya. Kadar polusi udaranya sudah berada di atas angka 300, artinya, kadar oksigen tinggal beberapa persen.
Demikian disampaikan oleh perwakilan BLH Riau, Reni dalam pengarahan Satuan Tugas Siaga Darurat Asap di Lapangan Udara Roesmin Udara Pekanbaru, Riau, Selasa (8/9/2015).
"Berdasarkan data real time di lapangan, semua kawasan yang ada alat Indeks Standar Pengukur Udara (ISPU) dinyatakan berbahaya semua. Pantauan itu dilakukan tadi pagi," kata Reni.
Reni menyebutkan, kondisi ini sangat tidak baik bagi kesehatan manusia. Sangat membahayakan bagi orang yang menghirup udara yang terpapar kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.
"Berdasarkan petunjuk teknis dan peraturan BLH, level udara yang berada di warna hitam sangat merugikan kesehatan. Sebaiknya, masyarakat jangan keluar dari rumah," tegas Reni.
Selain itu, Reni juga meminta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Riau meniadakan aktivitas pendidikan. Langkah ini dianggap sebagai solusi agar peserta didik tidak terpapar udara yang berbahaya.
"Solusinya, pemerintah diminta meliburkan sekolah. Kondisi udara berbahaya bisa menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan meliburkan sekolah," ungkap Reni.
Reni mengatakan, di Riau tersebar alat ISPU di 6 kabupaten dan kota. Di Pekanbaru ada 3, yaitu di Panam, Pekanbaru Kota, dan Rumbai. Kadar polusi di Pekanbaru Kota sudah mencapai 572.
"Angka ini paling tertinggi selama ini, dibanding polusi di daerah lainnya," ungkap Reni.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, hanya terpantau 1 titik panas di Riau pada pagi tadi. Namun, jarak pandang sangat buruk, yaitu hanya 300 meter akibat kabut asap.
Kepala BMKG Sugarin mengatakan, asap di Riau masih merupakan kiriman dari provinsi tetangga. Sebab, angin dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan bergerak ke arah Riau.
"2 provinsi tersebut terpantau banyak titik panas. Hasilnya kebarakan hutan dan lahan ini dibawa angin ke Riau. Sedangkan di Riau sendiri bersifat kalem, sehingga asap hanya berputar-putar di Riau," jelas Sugarin. (Mvi/Yus)
Seluruh Daerah di Riau Berstatus Berbahaya Akibat Kabut Asap
"Solusinya, pemerintah diminta meliburkan sekolah."
diperbarui 08 Sep 2015, 14:11 WIBDiterbitkan 08 Sep 2015, 14:11 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Boikot adalah: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Dampaknya
Branding adalah Strategi Penting untuk Membangun Identitas Bisnis
VIDEO: Indonesia Nego dengan Inggris Terkait Pemulangan Reynhard Sinaga
10 Wisata Religi di Magelang yang Wajib Dikunjungi, Masjid, Candi, hingga Gereja
Top 3 Tekno: ChatGPT Down hingga Cara Pakai Google Gemini 2.0
Cadangan Devisa Indonesia Tembus Rp 2.550 Triliun di Januari 2025
Ini 2 Obat Segala Penyakit dalam Al-Qur'an yang Jarang Disadari, Diungkap dr Zaidul Akbar
Bernadya Bikin Syahdu Acara Vidio Penasaran 2025
Vidio Siap Menggebrak Lewat Bad Guys yang Penuh Aksi dan Menegangkan, Pertama Kali Adaptasi Series dari Korea
Budget adalah Kunci Sukses Keuangan, Ketahui Cara Mengelolanya
Cadaver adalah: Memahami Peran Penting Jenazah dalam Pendidikan Kedokteran
Rekomendasi 5 Desain Lampu Kamar Tidur, Lebih Nyaman Tapi Tetap Kece