Uang Rp 7 Juta dan HP Petugas Parkir Tewas di Mal Senayan Raib

Pelaku diduga menggasak uang di dalam laci 2 gardu tiket pembayaran parkir di Mal Senayan tempat korban berjaga.

oleh Audrey Santoso diperbarui 23 Sep 2015, 17:02 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2015, 17:02 WIB
20150829-Garis Polisi
Ilustrasi garis polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Telepon selular petugas Secure Parking Asep Suryadi yang terbunuh dini hari tadi di basement salah satu mal ternama di Senayan tak ditemukan polisi saat mengevakuasi jasad korban. Selain itu, uang di dalam laci 2 gardu tiket pembayaran parkir tempat Asep Suryadi berjaga pun raib entah ke mana.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Harry Sulistiadi ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (23/9/2015).

"Barang berharga korban ada yang hilang, handphone. Lalu uang di 2 laci gardu pembayaran parkir juga tidak ada," kata Harry, Rabu (23/9/2015).

Harry mengatakan, total jumlah uang yang raib sekitar Rp 6 juta sampai Rp 7 juta. Ia pun menerka uang tersebut hilang usai Asep dihabisi pelaku.

"Sepertinya uang hilang setelah korban dibunuh, totalnya Rp 6 juta sampai Rp 7 juta dari 2 gardu," ujar Harry.

Polisi juga menemukan sejumlah tanda kekerasan di jasad Asep, yaitu luka tusukan senjata tajam di punggung, luka sobek di kepala belakang yang diduga akibat dibenturkan ke sisi gardu loket pembayaran parkir yang tajam, atau disabet senjata tajam juga lebam sampai kulit wajahnya terkelupas.

Asep, kata Harry, mendapat tugas berjaga di dekat gardu loket pembayaran parkir mulai dari pukul 00.00 WIB sampai 07.00 WIB. Adapun 2 rekannya melihat Asep masih hidup saat Rabu subuh pukul 04.30 WIB.

"Sekitar pukul 04.30 korban terlihat masih hidup. Ini keterangan 2 saksi, yaitu sesama petugas Secure Parking. Mereka sempat ngobrol, kemudian dua rekannya ini kembali bekerja. Setengah jam kemudian korban ditemukan tewas," kata Harry.

Asep ditemukan tewas bersimbah darah di basement 1 salah satu mal ternama di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu pukul 05.00 WIB. Polisi meyakini Asep meregang nyawa akibat tindak kekerasan. (Dri/Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya