JK: Singapura Jangan Cuma Bicara

Wapres JK menyatakan, pemerintah Indonesia terbuka kepada negara mana pun yang ingin membantu memadamkan kebakaran hutan.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Sep 2015, 06:33 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 06:33 WIB
20150810-MoU Perencanaan dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Energi dan Pertambangan-Jakarta-JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan pada acara Penandatanganan Perencanaan dan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Energi dan Pertambangan di Auditorium BPPT di Jakarta, Senin (10/8/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menyatakan, pemerintah Indonesia terbuka kepada negara mana pun yang ingin membantu memadamkan kebakaran hutan di Tanah Air demi menghilangkan bencana kabut asap. Termasuk Singapura.

Hal ini disampaikan JK kala menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pengesahan Agenda Pembangunan Pasca-2015 yang berlangsung di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.

"Silakan saja kita terbuka. Singapura bisa ikut lihat sendiri. Singapura, silakan kalau mau membantu. Jangan hanya bicara," kata JK di New York, Amerika Serikat, Minggu (28/9/2015).

Hal ini terkait dengan protes Singapura kepada Indonesia atas ekspor asap yang sampai ke Negeri Singa itu.

JK menyampaikan, selama ini pemerintah Indonesia sudah berusaha keras untuk memadamkan kebakaran api. Namun, lanjut dia, sulit untuk memadamkan kebakaran hutan dalam waktu singkat.

"Persoalannya kebakaran di Indonesia, selain cuaca yang panas, juga dibantu dengan angin," tutur dia.

Wapres mencontohkan, kebakaran hutan di California, Amerika Serikat yang juga sulit untuk dipadamkan dalam waktu singkat.

"Segala usaha yang mampu kita lakukan, harus dilakukan, karena ini efeknya sudah ke negara lain, kalau negara-negara lain merasa ingin ikut membantu silahkan," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, berkomunikasi dengan Menlu Singapura untuk menjelaskan langkah-langkah yang sudah dijalankan Indonesia.

"Indonesia sangat serius menyelesaikan kebakarannya, dan akan dibarengi dengan penegakan hukum," tandas  Retno. (Ant/Ndy/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya