Asap Pekat, Warga Suku Anak Dalam Tersesat Saat Mengungsi

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Zulanda mengaku sudah memerintahkan anggotanya untuk memberi petunjuk jalan pulang.

oleh M Syukur diperbarui 18 Okt 2015, 21:07 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2015, 21:07 WIB
M Syukur/Liputan6.com
Warga Suku Anak Dalam tersesat di Pekanbaru (M Syukur/Liputan6.com)

Liputan6.com, Pekanbaru - Belasan anggota Suku Anak Dalam atau Kubu, yang biasanya tinggal di Hutan Bukit 12 Provinsi Jambi, tersesat di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Sebelumnya, suku di hutan ini mengungsi dari tempat tinggalnya karena tak tahan dengan asap dari kebakaran hutan dan lahan.

Adanya pengungsi dari Jambi ini diketahui setelah petugas Satuan Lalu Lintas Polresta Pekanbaru memberhentikan beberapa motor yang tak menggunakan atribut lalu lintas. Satu motor ditumpangi oleh 6 hingga 7 orang.

"Sepeda motornya melintas di Jalan Jenderal Sudirman, persisnya di Pos Gurindam di bawah flyover persimpangan Jalan Nangka dan Sudirman," kata Bripka Dendi Sandra Syarif, Polantas Polrestas Pekanbaru, Minggu (18/10/2015) malam.

Saat dihentikan, Dendi mengaku terkejut karena pengendara tak berhelm dan menggunakan nomor polisi itu mengaku dari Suku Anak Dalam Jambi. "Mereka bilang kalau mengungsi ke Riau akibat asap. Sekarang mereka mau kembali ke Jambi," ujar dia.

Dendi menjelaskan, Suku Anak Dalam itu terlihat cukup repot karena satu motor ditumpangi 6 hingga 7 penumpang di mana terdiri dari 3 dewasa dan lainnya bayi serta anak-anak.

"Selain itu, di setiap motor mereka membawa karung besar. Mereka mengaku karung itu berisi baju selama mereka mengungsi," ujar Dendi.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol Zulanda mengaku sudah memerintahkan anggotanya untuk memberi petunjuk jalan ke warga suku tersebut.

"Mereka mengaku mau kembali lagi ke Jambi melalui Jalur Lintas Timur. Tapi tersesat ke arah Sumatera Barat, kemudian bingung untuk mencari jalan pulang ke Jambi," kata Zulanda.

Sekadar informasi, Suku Anak Dalam atau dikenal juga sebagai suku Kubu atau Orang Rimba adalah salah satu suku yang hidup di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Mayoritas hidup di Provinsi Jambi, dengan perkiraan jumlah populasi sekitar 200.000 orang.

Mereka hidup secara nomaden di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit 12. Kehidupan mereka sangat memprihatinkan seiring dengan hilangnya sumber daya hutan yang ada di Jambi dan Sumatera Selatan. Hal ini diperparah dengan kebakaran lahan dan hutan yang melanda sebagian besar pulau Sumatera dalam dua bulan terakhir. (Ron/Ans)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya