Gara-Gara Obat Nyamuk Bakar, Penjaga Sekolah di Cilegon Tewas

Diduga obat nyamuk bakar yang menyala itu menyambar barang mudah terbakar

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 19 Okt 2015, 18:24 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 18:24 WIB
Ilustrasi Kebakaran
Ilustrasi Kebakaran(Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Cilegon - Seorang penjaga Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sumampir, Cilegon, Banten bernama Ridwan Ibrahim (55) tewas gara-gara obat nyamuk bakar. Akibat kecerobohannya, obat nyamuk bakar yang sedang menyala itu menyambar barang yang mudah terbakar.

Ridwan pun terjebak di dalam kobaran api yang melalap rumah dinasnya.

"Diprediksi penyebabnya adalah obat nyamuk. Kemudian api dari obat nyamuk itu menyambar barang yang mudah terbakar. Kita belum bisa pastikan, obat nyamuk itu menyambar apa," kata Kepala Kantor Pemadam Kebakaran Kota Cilegon, Habibullah Alfarisyi, Senin (19/10/2015).

Saat ini peristiwa itu masih dalam tahap penyelidikan. Kebakaran itu terjadi pada Senin dini hari tadi. Saat rumah itu terbakar, Ridwan Ibrahim bersama Yuliana sang istri, dan anaknya bernama Muhammad Falah sedang tidur lelap.

Ridwan yang berusaha ke luar dari lokasi kebakaran terjatuh berulang kali karena panik, hingga akhirnya meninggal dunia karena terjebak di antara bara api. Sedangkan istri dan anak nya berhasil diselamatkan warga.

"Kebetulan kondisi ibu (Yuliana) saat kebakaran itu sedang sakit. Sekolah cuma kita liburkan satu hari ini saja, semua dari kelas I sampai kelas VI," kata guru SDN Sumampir, Sastra Sasih.

Kondisi sang istri maupun anak Ridwan saat ini masih dalam kondisi trauma. Sedangkan jenazah korban langsung dimakamkan setelah dilakukan pengajian di ruang perpustakaan SDN Sumampir.

"Korban selanjutnya akan dimakamkan di TPU RT 01, di Sumampir sini. Saat ini kita masih berupaya untuk mengabari keluarga korban di Medan," kata Guru SDN Sumampir lainnya, Fatimah. (Nil/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya