Liputan6.com, Jakarta - Di depan persidangan Pleno KTT ke-27 ASEAN, Presiden Joko Widodo menegaskan akan memberikan perhatian besar terhadap pengendalian kebakaran hutan.
"Sebagai Presiden Republik Indonesia, saya memberikan perhatian besar pada pengendalian kebakaran hutan yang menjadi lebih buruk karena pengaruh El Nino," ujar Presiden Joko Widodo di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, yang disebarkan melalui siaran pers Tim Komunikasi Kepresidenan, Ari Dwipayana, Sabtu (21/11/2015).
Jokowi kemudian menjelaskan upayanya dalam memadamkan kebakaran hutan dan lahan di sejumlah daerah di Indonesia.
Beberapa upaya yang dijelaskan Jokowi misalnya melakukan pemadaman melalui darat dan udara dan telah dikerahkan lebih dari 30 ribu personel.
Baca Juga
Kemudian modifikasi cuaca dengan menghabiskan 325 ton garam yang ditebar dengan menggunakan 4 pesawat. Lalu dengan water bombing dan 120 juta liter air telah disiramkan dengan menggunakan 23 unit helikopter. Beberapa negara juga membantu Indonesia, termasuk Singapura dan Malaysia, dan proses hukum yang tegas telah dilakukan.
Dalam forum itu, Jokowi menjelaskan ia telah menyusun langkah-langkah penting, yakni penyusunan one map policy yaitu menetapkan moratorium izin pemanfaatan lahan gambut. Kemudian melakukan review perizinan, serta pemulihan ekosistem gambut.
"Apa yang dialami Indonesia dapat saja terjadi di negara lain," ucap Jokowi.
Sebagai satu asosiasi, kata Jokowi, sebagai satu keluarga dalam kondisi sulit inilah semangat kerja sama diutamakan. (Nil/Yus)*