Liputan6.com, Jakarta - Tristan Gooijer tengah menjadi perbincangan hangat karena potensi dinaturalisasi untuk memperkuat Tim Nasional Indonesia.Jika benar nanti membela Garuda, dia bakal menambah kedalaman lini belakang.
PSSI telah mendekati Tristan Gooijer semenjak masih dipimpin Mochamad Iriawan. Saat itu, Tristan Gooijer didekati untuk memperkuat timnas level usia di Piala Dunia U-20 2023.
Memperkuat Ajax Amsterdam dan kini dipinjamkan ke PEC Zwolle, Gooijer yang memiliki darah Indonesia dari ibunya asal Maluku, beroperasi di lini belakang.
Advertisement
Kemampuannya bermain di posisi bek kanan dan tengah, serta pengalamannya di akademi Ajax dan timnas junior Belanda, membuatnya menjadi kandidat ideal untuk memperkuat skuad Garuda.
Meskipun cedera lutut yang dialaminya pada Agustus 2024 sempat menghambat kariernya, Gooijer menunjukkan tekad yang kuat untuk pulih dan kembali bermain di level tertinggi. Ia bahkan telah menyatakan rasa hormatnya terhadap perkembangan sepak bola Indonesia dan tidak menutup kemungkinan untuk membela Timnas Indonesia di masa depan.
"Saya memiliki banyak rasa hormat terhadap bagaimana sepak bola dialami di Indonesia dan saya melihat pertumbuhan yang dialami oleh tim nasional. Saat ini saya fokus pada pemulihan dan penampilan saya di Ajax, tetapi saya tidak menutup kemungkinan apa pun untuk masa depan," ujar Gooijer.
Potensi Gooijer untuk memperkuat Timnas Indonesia sangatlah besar. Ia dapat menjadi solusi jangka panjang bagi lini pertahanan Timnas yang membutuhkan regenerasi. Pengalamannya bermain di Eropa juga akan menjadi nilai tambah yang signifikan bagi tim.
Namun, proses naturalisasi membutuhkan waktu dan belum tentu berjalan lancar. Kondisi fisik Gooijer pasca cedera juga perlu dipantau secara ketat.
Peluang Tristan Gooijer di Timnas Indonesia
Jika dinaturalisasi, Tristan Gooijer akan menjadi tambahan kekuatan yang signifikan bagi Timnas Indonesia. Ia dapat berperan sebagai pelapis atau bahkan pengganti utama di posisi bek kanan (wing back/fullback), bersaing dengan pemain seperti Kevin Diks. Fleksibelitasnya juga memungkinkan ia bermain sebagai bek tengah, memberikan kedalaman skuad yang sangat dibutuhkan oleh Timnas.
Usia Gooijer yang masih muda (20 tahun) menjamin kontribusi jangka panjang. Ia bisa menjadi bagian penting dari tim untuk beberapa tahun ke depan, membantu regenerasi di lini belakang. Pengalamannya di akademi Ajax Amsterdam dan timnas junior Belanda juga menjadi modal berharga. Meskipun cedera sempat menghambatnya, pengalaman di level Eropa ini akan sangat berharga bagi Timnas Indonesia.
Motivasi Gooijer untuk membela Timnas Indonesia juga patut diacungi jempol. Ia memiliki darah Indonesia dari ibunya yang berasal dari Maluku, dan ia telah menyatakan ketertarikannya untuk membela Timnas. Motivasi dan keinginan kuat ini akan menjadi faktor penting dalam kinerjanya.
Advertisement
Tantangan yang Dihadapi Tristan Gooijer
Meskipun potensi Gooijer sangat besar, ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Proses naturalisasi membutuhkan waktu dan belum tentu berjalan lancar. Keberhasilannya bergantung pada berbagai faktor, termasuk regulasi dan persetujuan dari berbagai pihak.
Kondisi fisik Gooijer pasca cedera lutut juga menjadi perhatian utama. Ia perlu fokus pada pemulihan agar dapat mencapai performa terbaiknya. Kompetisi di dalam tim juga akan menjadi tantangan tersendiri. Ia harus bersaing dengan pemain lain di Timnas untuk memperebutkan tempat di starting eleven.
Gooijer juga harus mempertimbangkan situasi di klub dan perkembangan kariernya di Eropa. Keputusan untuk dinaturalisasi tidak hanya bergantung pada keinginannya sendiri, tetapi juga pada berbagai faktor lain yang perlu dipertimbangkan secara matang.
