Menteri Agama: Banyak Nilai Luhur dalam Jumenengan Paku Alam X

Prosesi jumenengan Paku Alam X ini sebagai bentuk kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia.

oleh Yanuar H diperbarui 07 Jan 2016, 12:23 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2016, 12:23 WIB
20150716-Penetapan 1 Syawal-Jakarta-Lukman Hakim
Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin memberikan keterangan pers usai melaksanakan sidang isbat di Gedung Kemenag, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Pemerintah melalui Kemenag telah menetapkan 1 Syawal 1436H jatuh pada 17 Juli 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Beberapa menteri dan gubernur menghadiri penobatan atau jumenengan Paku Alam X di bangsal Sewotomo, Pura Pakualaman, Yogyakarta. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, jumenengan Paku Alam X menjadi tonggak sejarah dan nilai budaya. Tradisi yang memiliki nilai luhur itu harus dimaknai dengan baik.

"Tetap penting ini budaya sangat luhur. Kita lihat betapa konsentrasinya penari tadi menarikan dengan usia tarian yang lama, yang kaya dengan simbol-simbol. Kita harus gunakan nilai-nilai ini," ujar Lukman usai penobatan di bangsal Sewotomo, Pura Pakualaman, Yogyakarta, Kamis (7/1/2016).

Lukman mengatakan, tradisi dan nilai budaya yang terlihat dalam Jumenengan Paku Alam X diharapkan dapat menjaga keselarasan di Kota Yogyakarta. Selain itu, prosesi jumenengan juga memiliki hal yang sangat dekat dengan agama. Terbukti dalam prosesi dimulai dengan pembacaan ayat Alquran.

"Pakualaman punya tradisi panjang dalam menjaga tradisi," kata dia.

Penobatannya sebagai Paku Alam X digelar pukul 09.00 WIB di Bangsal Sewotomo, Yogyakarta. (Fathi Mahmud/Liputan6.com)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, prosesi jumenengan Paku Alam X ini sebagai bentuk kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Jumenengan juga membuktikan bahwa budaya Indonesia sangat tinggi sehinga perlu dilestarikan dan menjadi contoh dalam pemerintahan.

"Indonesia sugih, kaya akan budaya. Yogyakarta-Solo masih hidup dalam tradisi ini. Ini bisa jadikan contoh ada kerajaan dan ada di pemerintahan," Ganjar menandaskan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya