Aiptu Asep Sakit Hati Teroris Jakarta Lukai Putranya

Asep mengutuk aksi teror yang melukai putranya.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 15 Jan 2016, 13:38 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2016, 13:38 WIB
20160114-Polisi-Sisir-Lokasi-Pengeboman-Jakarta-YG
Sejumlah Personil kepolisian saat melakukan penyelidikan di lokasi pos pol sarinah, Jakarta, Kamis, (14/1/2016). Beberapa ledakan dan suara senjata api terjadi di pusat ibukota. (Liputan6.com/Yudha Gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Anak dan saudara anggota Polri turut menjadi korban teror bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis siang, 14 Januari 2016. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat.

Permana (24), warga Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, merupakan anak anggota Polsek Pulogadung, Jakarta Timur, Aiptu Asep Yanto Rukmanto (52), sementara Agus Kurnia (25) merupakan warga Sumedang, Jawa Barat.

"Dia (Agus) itu masih saudara, tapi sudah kayak anak sendiri," ujar ‎Asep di RSPAD Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (15/1/2016).

Permana dan Agus bekerja di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Keduanya tinggal di sebuah kos-kosan yang tak jauh dari lokasi ledakan dan baku tembak kemarin.

 

‎Asep mengetahui anaknya menjadi korban teror Thamrin dari istrinya, Nuraini (46). Sang istri melihat ada nama anaknya di daftar korban saat menyaksikan berita di salah satu televisi swasta.

"Saya tahu awalnya karena ibu lihat di TV. Ini kami baru bisa ke sini (RSPAD). Saya panik, belum bisa nengok. Cuma bisa memantau dari TV saja," tutur dia.

Petugas Gegana Polri melakukan pemeriksaan di sekitar pos polisi di perempatan Sarinah Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016). Pasca ledakan, aparat Gegana langsung melokalisir tempat kejadian perkara (TKP). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kondisi Permana dan Agus

Asep menjelaskan kini kondisi keduanya sudah mulai membaik. Kedua korban hanya mengalami luka ringan. Saat ini Permana dan Agus tengah menjalani pemulihan di ruang inap.

"Kondisinya sudah agak lumayan. Keadaannya sudah membaik, tinggal perawatan saja. Belum tahu kapan bisa dibawa pulang," ucap Asep.

Menurut Asep, Permana mengalami luka bakar. Serpihan paku akibat bom rakitan milik teroris yang meledak juga mengenai beberapa bagian tubuhnya seperti di telinga, leher, dan tangan.

‎"Kalau Agus Kurnia pendengarannya sedikit terganggu. Jadi masih butuh perawatan," kata dia.

Asep mengutuk aksi teror yang dilakukan kelompok ISIS yang kerap berdalih di belakang nama agama. "Saya sakit hatilah. Ngaku Islam tapi radikal,"  ucap Asep ketus.

Permana dan Agus Kurnia masih mendapatkan perawatan dari tim medis RSPAD Gatot Subroto bersama 7 korban lainnya. Total korban teror bom Thamrin yang dirawat di rumah sakit ini ada 9 orang. Dua di antaranya merupakan anggota Polda Metro Jaya, 2 WNA, dan 5 WNI sipil.

Karangan bunga menghiasi pos polisi di Jalan MH Thamrin yang meledak Kamis 14 Januari 2016. (Liputan6.com/Audrey Susanto)

Berikut daftar nama korban luka bom Thamrin yang dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto:

1. Chairil Islami bin Muhdar (21), warga Grogol, Jakarta Barat. Menderita sobek di bagian punggung dan jari tangan.
2. Aiptu Budiyono (43), anggota Polres Jakarta Pusat. Tertembak di bagian dada sebelah kanan dan perut.
3. Aiptu Dodi Maryadi (49), anggota Polantas Polsek Menteng, Jakarta Pusat. Tertembak di bagian perut.
4. Yohannes Antonius Maria (48), warga negara Belanda, beralamat di Jalan Nangka, Jakarta Selatan. Menderita luka tembak, multiple corpus alineum (leher, dada, ext).
5. Angun Artikasari binti Haryono (24), warga Condet, Jakarta Timur. Kaki sebelah kanan terkena ledakan.
6. Budi Rahmad (35), warga Depok, Jawa Barat. Luka-luka.
7. Slamet alias Morad Al Moneri (44), warga negara Aljazair. Luka-luka.
8. Permana bin Asep Yanto (24), warga Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Luka-luka.
9. Agus Kurnia bin Asudrajat (25), warga Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat. Luka-luka.**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya