Liputan6.com, Boyolali - Salah satu korban tewas bom Thamrin, Jakarta Pusat, Rico Hermawan, dimakamkan di kampung kelahirannya di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (17/1/2016). Orangtua telah mengikhlaskan kepergian putra pertamanya yang berusia 20 tahun itu.
Jenazah Rico diberangkatkan dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat pada Sabtu malam sekitar pukul 19.45 WIB. Jenazah putra pasangan Joko Mulyanto dan Jumini itu diberangkatkan menuju tanah kelahirannya di Dusun Jayan RT 6 RW 1, Desa Senting, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, dengan menggunakan jalur darat.
Mobil jenazah tersebut tiba di rumah duka Boyolali sekitar pukul 05.30 WIB. Kemudian jenazah disemayamkan sebentar untuk memberikan kesempatan kepada para saudara, kerabat, serta tetangga memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Advertisement
Baca Juga
Setelah itu dilakukan upacara pemberangkatan jenazah pada pada pukul 07.00 WIB. Ibunda Rico tak kuasa menahan tangis ketika jenazah putranya diberangkatkan menuju makam yang letaknya hanya sekitar 150 meter dari rumah duka. Sejumlah polisi yang mengenakan rompi anti peluru tampak berjaga di sekitar jalan menuju ke makam.
Paman korban, Sigit Mulyana Putra menjelaskan bahwa pihak keluarga telah mengikhlaskan kepergian Rico Hermawan. Pihak keluarga juga berhadap supaya kasus teror bom Sarinah segera bisa diselesaikan oleh pihak yang berwajib.
"Alhamdulillah keluarga sudah mengikhlaskannya. Toh hidup dan mati bukan kita yang ngatur. Itu semua takdir dari Allah. Semoga ini menjadi kasus dan korban terakhir serta tidak terjadi lagi peristiwa serupa di Indonesia," harap Sigit.
Dia menjelaskan, Rico menjadi korban tewas dalam teror bom karena yang bersangkutan saat berboncengan dengan sepupunya yang bernama Anggun Kartinasari di kawasan Thamrin terkena tilang. Setelah memarkir motor, mereka berdua jalan kaki menuju pos polisi.
"Saat berjalan kaki menuju pos polisi, posisi Rico di depan sedangkan Anggun tiga meter di belakang Rico. Kemudian Rico masuk ke pos polisi itu terjadinya ledakan bom. Rico dan orang yang di dalam pos itu terpental keluar. Sedangkan Anggun saat itu di luar pos polisi tetapi juga terkena lontaran paku dari bom itu," jelas Sigit.
Dalam insiden tersebut Rico mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya. Lebam dan luka karena terkena paku dari bom serta kaki kirinya patah. Sementara itu Anggun mengalami luka di bagian kaki kanan dan pinggul. Jumlah pakunya cukup banyak dan panjang sekitar 5 cm sampai 7 cm.
"Anggun saat ini masih dirawat di rumah sakit. Yang jelas kondisinya masih shock berat. Lha ke Jakarta rencananya ingin liburan dan cari kerja malah menjadi korban insiden bom," ucap Sigit.