Liputan6.com, Cirebon - Ibunda pelaku bom Thamrin, Ahmad Muhazin alias Ahmad Muhazan alias Azan, Maemunah mengaku pasrah, terkait penolakan warga terhadap jenazah anaknya jika dimakamkan di kampung halamannya Desa Kedungwungu, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Maemunah menyerahkan sepenuhnya prosesi pemakaman jenazah anak ketiganya itu, kepada aparat kepolisian dan pemerintah.
"Pasrah saja. Bagi saya, di mana saja sama saja. Anak saya mudah-mudahan tetap masuk surga," kata Maemunah di Indramayu, Jawa Barat, Minggu (17/1/2016).
Baca Juga
Perempuan 52 tahun ini mengaku tidak terlalu menanggapi perihal penolakan warga, yang tidak lain adalah tetangganya sendiri.
"Silakan saja. Mau dikuburkan di mana saja. Yang penting saya mendoakan agar anak saya masuk surga," tutur Maemunah.
Sejak 16 hingga 17 Januari lusa, warga terus membentangkan spanduk penolakan pemakaman jenazah Azan. Bahkan aksi penolakan warga makin banyak hari ini.
Warga menolak lantaran tidak mau kampung mereka dicap sebagai sarang terosisme. "Sebab, bagaimanapun terorisme melanggar hukum negara dan agama Islam," tutur AM Affandi, tokoh masyarakat Kedungwungu.