Polri: Kelompok Santoso Belum Terkait Aksi Teroris di Thamrin

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut bahwa terduga teroris di Thamrin dan kelompok santoso merupakan pendukung ISIS.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 17 Jan 2016, 18:19 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2016, 18:19 WIB
Memburu Kelompok Santoso, Polisi Gelar Operasi Camar III
Target operasi kelompok Santoso yang masih berkekuatan sekitar 30 orang, termasuk warga asing.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengaku, pihaknya masih mendalami keterkaitan antara pelaku bom bunuh diri di Jalan MH Thamrin dengan kelompok teroris Poso atau Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.

Meski kedua kelompok teroris ini sama-sama pendukung dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun Anton belum bisa menyimpulkan apakah kelompok Santoso juga turut terlibat dalam aksi pengeboman yang terjadi pada Kamis 14 Januari 2016 lalu di pusat Ibu Kota.

"Kelompok teroris Sarinah dan Santoso belum ada kaitannya," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (17/1/2016).

Menurut Anton, pihaknya saat ini juga tengah mendalami insiden pengeboman di Jalan Thamrin dengan tragedi ancaman teror yang dilakukan oleh kelompok Santoso di beberapa daerah.

"Semua peristiwa masih kita runutkan, apa ada keterkaitannya dua kelompok teroris ini," ucap Anton.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut bahwa terduga teroris di Thamrin dan kelompok Santoso merupakan pendukung ISIS. Namun, kepastian keterlibatan Santoso dalam kasus bom di Jakarta masih perlu ditelusuri lagi.

"Semua yang di sini (terduga teroris Jakarta) dan Poso adalah semua pendukung ISIS," ujar Badrodin di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu 16 Januari 2016 kemarin.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya