Kembali Mangkir, Kejagung Belum Rencanakan Panggil Paksa Setnov

Kasus dugaan pemufakatan jahat yang diusut Kejagung masih dalam tahap penyelidikan.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Jan 2016, 14:59 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2016, 14:59 WIB
20160113-Jampidsus Arminsyah Beri Komentar Kasus Papa Minta Saham
Jampidsus Arminsyah saat memberi keterangan terkait agenda pemanggilan mantan Ketua DPR Setya Novanto di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (13/1). Arminsyah mengatakan, Setya Novanto saksi kunci dalam skandal papa minta saham ini. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Arminsyah mengaku kekurangan informasi untuk menindaklanjuti penyelidikan kasus dugaan pemufakatan jahat yang diduga dilakukan mantan Ketua DPR Setya Novanto atau Setnov.

Kurangnya informasi ini, kata Arminsyah, lantaran Setnov tidak memenuhi panggilan untuk diperiksa sebagai saksi atas kasus tersebut.

"Yang jelas kita kekurangan informasi," kata Arminsyah di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (20/1/2016).

Dia mengaku tetap akan memanggil politikus Partai Golkar itu. Terkait pemanggilan paksa, Arminsyah tak mau terburu-buru. Sebab, kasus dugaan pemufakatan jahat yang diusut Kejaksaan masih dalam tahap penyelidikan.

"Ini kan penyelidikan, enggak ada istilah (pemanggilan) terakhir. Kita melihat masih mungkin beliau menghadiri, itu aja. Kita masih menunggu, siapa tau kan berubah pikiran akan datang," ucap Arminsyah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya