Menhan Ingatkan Simpatisan PKI Tak ‎Pancing Keributan

Menhan Ryamizard menilai, simpatisan PKI bersembunyi dibalik penyebaran atribut palu arit dan mengorbankan anak-anak muda.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 13 Mei 2016, 15:43 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2016, 15:43 WIB
20160513-Menhan-Hadiri-Silaturahmi-Purnawirawan-TNI-HEL
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (tengah) saat tiba untuk bersilaturahmi dengan persatuan purnawirawan TNI-AD serta Ormas di Jakarta, Jumat (13/5/2016). Acara dihadiri sejumlahtokoh dan membahas bahaya laten PKI. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu ‎mengingatkan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI), tidak memancing emosi rakyat Indonesia dengan kembali menunjukkan jati diri melalui atribut kaus, pin, atau bendera yang akhir-akhir ini ramai beredar.

"Saya selalu ingatkan, saya tidak ingin ribut-ribut karena sebelumnya ada pertemuan-pertemuan dan lain-lain hasut sana hasut sini," kata Ryamizard dalam acara pertemuan dengan organisasi Kemasyarakatan dan Purnawirawan TNI di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (13/5/2016).

Menurut dia, dengan beredarnya atribut palu arit, lambang komunisme, bisa berpotensi menimbulkan keributan seperti saat PKI masih aktif tahun 60-an. Ia menekankan, biarlah PKI menjadi sejarah kelam di Indonesia dan semua anak bangsa berpegang teguh terhadap Pancasila agar kondusifitas keamanan negara ini terkendali.

"Nanti timbul pertumpahan darah ini dan lebih bahaya dari sejarah PKI 1965. Saya tidak provokasi, tapi mengingatkan. Sudahlah yang dulu sudah, mari kita hidup ke depan damai membangun negara ini. NKRI landasannya Pancasila," tegas dia.

Ryamizard yakin, simpatisan PKI bersembunyi dibalik penyebaran atribut palu arit dan mengorbankan anak-anak muda yang sebetulnya tidak mengerti betul sejarah PKI.

"‎Saya heran kakek-kakeknya (simpatisan PKI) ke mana ini, yang ditularkan ke anak-anak kecil, cucu-cucunya ya pakai baju segala macam. Ini pengecut juga, keluar dong. Saya ingatkan jangan ada pihak memancing untuk membangkitkan emosi, lama-lama kepancing juga ini," Ryamizard menandaskan.

Kaus bergambar palu arit yang mirip lambang Partai Komunis Indonesia, saat ini disinyalir diperdagangkan di sejumlah daerah termasuk Jakarta. Padahal, partai tersebut sudah dibubarkan dan dilarang di Indonesia, tepatnya pada 12 Maret 1966.

Aparat gabungan dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya sempat menyisir lokasi perbelanjaan Blok M Square dan Blok M Mall di kawasan Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Hasilnya, salah satu toko di lantai 1 Blok M Square menjual kaus yang dimaksud. Selusin kaus berlogo palu dan arit kemudian disita. Penjualnya juga digiring ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Namun penjualnya kemudian tidak ditahan karena gambar palu arit di kaus tersebut diambil dari sampul album 'At The Pulse of Kapitulation' milik grup band asal Berlin, Jerman, bernama Kreator.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya