Waspada Penipuan Program Tenaga Kerja Mandiri 2025 Marak di Medsos

Kemnaker ingatkan masyarakat akan penipuan TKM 2025 yang marak di media sosial; pendaftaran resmi belum dibuka!

oleh Hanz Jimenez Salim Diperbarui 27 Apr 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2025, 20:00 WIB
Banner Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos
Banner Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat diminta mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan Program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) tahun 2025. Penipuan ini, yang telah dikonfirmasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), menyebar melalui media sosial dan aplikasi pesan instan, menawarkan pendaftaran ilegal untuk program pemerintah tersebut. Kejadian ini terjadi di Jakarta pada 25 April 2024, dan pihak Kemnaker telah mengeluarkan peringatan resmi terkait hal ini.

Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial tersebut tidak benar dan sama sekali tidak berasal dari Kemnaker.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak jelas sumbernya. Saat ini Kemnaker belum membuka pendaftaran program TKM 2025," kata Sunardi dilansir dari Antara, Minggu (27/4/2025).

Ia menekankan bahwa hingga saat ini, pendaftaran resmi untuk program TKM 2025 belum dibuka. Kemnaker mengimbau, masyarakat untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya pada tawaran yang mencurigakan, terutama yang tidak memiliki sumber informasi yang jelas.

Program TKM sendiri bertujuan untuk meningkatkan usaha masyarakat dan kesejahteraan. Penipuan ini jelas-jelas bertujuan untuk merugikan masyarakat dan mencemari reputasi program pemerintah yang bermanfaat tersebut. 

"Jika dibuka nanti, informasi resminya hanya akan diumumkan melalui kanal resmi Kemnaker," tambah dia.

Modus penipuan ini biasanya menawarkan pendaftaran TKM 2025 melalui jalur tidak resmi, seringkali dengan iming-iming keuntungan yang tidak wajar. Pelaku penipuan biasanya menghubungi calon korban melalui pesan singkat, telepon, atau media sosial. Mereka mungkin meminta sejumlah uang sebagai biaya pendaftaran atau biaya administrasi lainnya. 

Kemnaker mengimbau, masyarakat untuk selalu mengecek informasi dari sumber resmi, yaitu situs web resmi Kemnaker di bizhub.kemnaker.go.id. Segala informasi mengenai pembukaan pendaftaran TKM 2025 akan diumumkan secara resmi melalui kanal-kanal tersebut. Jangan mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial atau aplikasi pesan instan tanpa verifikasi.

 

Tips Menghindari Penipuan Lowongan Kerja

Selain penipuan TKM 2025, ada banyak modus penipuan lowongan kerja lainnya yang perlu diwaspadai. Berikut beberapa tips untuk menghindari menjadi korban:

  • Verifikasi perusahaan: Periksa kredibilitas perusahaan melalui situs resmi mereka, alamat kantor, dan nomor telepon. Waspadai alamat email yang menggunakan domain umum seperti Gmail atau Yahoo.
  • Periksa posisi yang ditawarkan: Pastikan posisi yang ditawarkan memang ada dan sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang realistis. Waspadai tawaran gaji yang terlalu tinggi tanpa penjelasan yang jelas.
  • Jangan berikan data pribadi secara sembarangan: Data pribadi seperti KTP, SIM, dan lain-lain biasanya baru diminta setelah Anda resmi diterima bekerja.
  • Waspadai permintaan uang: Perusahaan yang sah tidak akan meminta Anda membayar biaya pendaftaran, pelatihan, atau biaya lainnya di awal proses rekrutmen.
  • Perhatikan proses rekrutmen: Proses rekrutmen yang profesional melibatkan beberapa tahap seleksi, seperti tes dan wawancara. Waspadai tawaran pekerjaan yang langsung diterima tanpa proses seleksi.
  • Gunakan situs lowongan kerja terpercaya: Cari lowongan kerja melalui situs-situs yang terpercaya dan terverifikasi.

Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti tips di atas, Anda dapat meminimalisir risiko menjadi korban penipuan lowongan kerja. Ingatlah untuk selalu mengecek informasi dari sumber resmi dan melaporkan setiap kecurigaan penipuan kepada pihak berwajib. Lindungi diri Anda dan keluarga dari kejahatan penipuan ini.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya