Liputan6.com, Jakarta - Menjadi orang nomor satu di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tak pernah terbayangkan oleh Irjen Ari Dono Sukmanto. Apalagi, jabatan tersebut posisi strategis di tubuh Polri.
Ia tak menyangka namanya masuk dalam Surat Telegram bernomor ST/1314/V/2016 sebagai Kabareskrim, menggantikan Komisaris Jenderal Anang Iskandar. Padahal baru 1,5 bulan ia menjabat sebagai wakil Anang.
"Terkejut juga lah, susah saya bilangnya kenapa," ucap Ari saat ditemui di ruangannya, Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Baca Juga
Sebelum Surat Telegram itu didistribusikan pada 27 Mei 2016 malam, Ari mengaku sudah mendapat ucapan selamat dari sejumlah kerabatnya, karena ia telah ditunjuk sebagai kabareskrim. Rasa heran dan penasaran pun menyelimutinya kala itu.
"Dari sore sudah ribut, tapi TR (Telegram) kan enggak ada. Saya sedang kerja di kantor, ucapan selamat dan lain sebagianya. Isu isu ada. Tapi kan mungkin, isu lah seperti itu. TR kalau enggak salah malem baru keluar," ungkap dia.
Meski di luar prediksinya, lulusan akademi kepolisian 1985 itu siap menjalani amanah yang diberikan. Yang terpenting, ia dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
"Kalau saya sebagai polisi targetnya masyarakat suka sama polisi, simpati sama polisi. Siapa polisinya, bagiannya adalah saya," tandas Ari.