Saat Ulama 'Palak' Ahok Bangun Masjid

Pernyataan itu menimbulkan gelak tawa dari pada undangan yang hadir. Ahok juga tampak tertawa.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 23 Jul 2016, 15:56 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2016, 15:56 WIB
20160723-Ahok
Ahok menghadiri halal bihalal bersama ulama di Cakung, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menghadiri halalbihalal Majelis Ulama Indonesia Kota Jakarta Timur. Dia dimintai para ulama untuk menyumbang pembangunan masjid.

Acara itu diadakan di kediaman Ketua Pengurus Jakarta Islamic Center (JIC) KH Ahmad Sodri di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Ahok yang datang mengenakan batik lengan panjang berwarna hitam bercorak biru langsung bersalaman dengan para ulama yang hadir.

Mantan Bupati Belitung Timur itu kemudian duduk di barisan paling depan bersama para ulama lainnya.

Begitu datang, tanpa basa-basi Sodri langsung menodong Ahok dengan sejumlah pertanyaan. Termasuk soal jumlah sumbangan yang akan diberikannya untuk pembangunan Masjid Sodri Asshidqi tak jauh dari kediamannya.

"Saya sedang bangun masjid. 4.000 meter persegi, sekarang sudah dicor. Saya lagi mau pasang lantai granit 700 meter persegi. Kiai yang lain udah pada nyumbang, tinggal gubernur belum," ujar Sodri di lokasi, Sabtu (23/7/2016).

Pernyataan itu menimbulkan gelak tawa dari pada undangan yang hadir. Ahok pun tampak tertawa saja sambil membenarkan posisi kaca mata yang dikenakan.

"Pak Ahok ini bagus kerjanya. Jalanan bersih, kali bersih. Bisa bangun masjid di Balai Kota. Giliran sembahyang dia ninggalin saya. Dia bilang, 'udah lu salat, gua kan belum dapet hidayah," kata Sodri.

Mendengar permintaan itu, Ahok tak kehabisan akal dalam menjawab segala candaan yang dilontarkan Sodri. Ahok kemudian ingat cerita ayahanda soal pembangunan masjid.

Suami Veronica Tan itu tidak pernah lupa nasihat ayahanda ketika ada orang datang meminta sumbangan pembangunan masjid atau tempat ibadah lainnya. Ayahanda saat itu diminta cepat untuk menyumbang.

"Kirim batu sama pasir dulu. Kenapa, kalau masjid itu diperluas, direhab tetep barang kamu enggak hilang. Kalau terakhir, cat seng kalau diperluas hilang," cerita Ahok.

Dia mengerti betul, dalam ajaran Islam, diyakini pahala akan terus mengalir selama bantuan terhadap masjid itu masih digunakan.

"Aku lagi pikir nih, granit dipindahin dicongkel enggak nih. Kalau enggak, saya sumbang setengah juga berani. Ini itungan dagang aja," kelakar Ahok.

Pria 3 anak ini sebenarnya paling tidak mau datang ke acara masjid atau pesantren semacam ini. Posisinya sebagai gubernur membuat isu pencitraan sangat mudah berembus.

"Kalau sumbang kiai Sodri enggak bisa. Mobil lu lebih banyak dari gua. Tapi, urusan masjid, urusan pahala beda bos," ujar Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya