Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan, patroli bersama antara Indonesia, Malaysia dan Filipina sudah dilakukan. Nantinya, patroli itu akan melaporkan temuan-temuan di laut.
"Patroli sudah dilakukan. Nanti kalau ada masalah di perairan kita laporkan. Ada SOP-nya," kata Ryamizard di Nusa Dua, Bali, Selasa 2 Agustus 2016.
Teknis pelaksanaannya, kata dia, sudah ada kesepakatan dari masing-masing negara. "Teknisnya apakah masing-masing militer negara menentukan jalur koridor, itu sebetulnya sudah ada kesepakatan. Kalau gini harus gini, kalau itu harus itu. Sudah ada itu. Sudah jelas harus melaksanakan apa, itu sudah ada SOP-nya. Ini tidak bisa dikasih tahu karena rahasia juga. Jadi semua tindakan kita koordinasi dan sudah ada SOP-nya," jelas dia.
Soal rencana penempatan militer di kapal-kapal komersial dibenarkan Ryamizard.‎ "Penempatan militer iya. Kalau kita ke sana mungkin ada angkatan laut di belakang banyak, kapal-kapal itu, atau kapal tongkang, ada semua," kata dia.
Sementara untuk operasi darat, nantinya akan dibahas lebih lanjut dalam bentuk kerja sama. "Rencana operasi darat ini akan dibahas ketiga negara, termasuk dengan latihan bersama. Sudah ada MoU-nya sebetulnya. Dengan Rusia dan Denmark kita ada, apalagi dengan Malaysia dan Filipina," tutup Ryamizard.