Liputan6.com, Jakarta - Ribuan orang dari berbagai elemen organisasi masyarakat mulai berdatangan ke Balai Kota Jakarta. Mereka berdemonstrasi terkait pernyataan Ahok yang dinilai menyinggung satu golongan masyarakat.
Massa berdatangan sekitar pukul 14.00 WIB. Massa mulai berjalan selepas Salat Jumat di Masjid Istiqlal. Sebagian massa ada yang berjalan dan mengendarai sepeda motor. Sebuah pick up disulap menjadi mimbar orasi lengkap dengan pengeras suara.
Massa datang dari beragam elemen, antara lain FPI, Hamas, dan Gempur. Mereka membawa beragam atribut demonstrasi seperti spanduk. "Kami siap jihad, penjarakan Ahok" tulisan di salah spanduk demonstran.
Advertisement
Sementara itu polisi mulai membuat pagar betis mengawal jalannya demonstrasi. 2.800 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan TNI diterjunkan mengamankan jalannya demonstrasi.
Kendaraan taktis milik kepolisian disiagakan di sekitar Balai Kota.
Menanggapi aksi demo tersebut, Ahok mempersilakan massa berunjukrasa. "Ya demo kan hak semua orang kan," ujar pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama itu di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Menurut Ahok, ia sudah meminta maaf kepada umat Islam terkait pernyataannya tentang Alquran yang menuai kontroversi. Untuk itu, dia enggan mengulang permintaan maafnya itu.
"Minta maaf lagi, mau ngapain lagi? Kan sudah jelas sudah minta maaf. Ini kan (mereka) enggak terima minta maaf saya, masih demo kan. Sudah jelas kok, bisa nonton videonya. Tidak ada maksud sama sekali menghina Alquran atau menghina Islam," ucap Ahok.
Ahok mengatakan, aksi demonstrasi ini hanya bertujuan untuk menyeretnya ke penjara. Sebab rival politiknya sudah berupaya memasukkan Ahok ke penjara melalui kasus Sumber Waras dan reklamasi, tapi selalu gagal.
"Entar kita liat saja situasinya. Mau ketemu apa? Intinya mereka kan cuma mau nyeret aku ke penjara kan. Ini kan sebagian orang dari gerakan yang mau nyeret saya mulai dari kasus sumber waras, reklamasi, yang bikin anarkis di KPK. Kan tujuannya cuma itu, bagaimana Ahok masuk penjara, enggak ikut pilkada," ujar Ahok.