Longsor Terjang Belasan Rumah di Trenggalek

Guguran tebing yang longsor juga menyebabkan jalur alternatif antarkecamatan di Desa Depok putus total.

oleh Liputan6 diperbarui 26 Nov 2016, 06:02 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2016, 06:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 16 rumah di empat desa Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, rusak akibat diterjang material longsor.

Kapolsek Bendungan Sukeni mengatakan, jumlah rumah yang rusak maupun berisiko terdampak longsor susulan masih didata. Karena retakan tanah meluas hingga dua hektare yang berada di lereng tebing, persis di atas permukiman warga.

"Sementara tercatat ada empat rumah ambruk atau rusak berat, sisanya 12 rumah rusak ringan dan sedang," kata Sukeni dikonfirmasi di sela aksi kerja bakti warga bersama aparat di rumah korban longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jumat 15 November 2016.

Seperti dikutip Antara, selain terdeteksi di Desa Depok yang terdampak paling parah, longsor juga melanda sejumlah titik area permukiman di Desa Masaran, Sumurub, dan Dompyong.

Guguran tebing yang longsor juga menyebabkan jalur alternatif antarkecamatan di Desa Depok putus total, karena tertimbun lumpur bercampur pohon setebal dua meter dan lebar sekitar 10 meter.

"Longsor terjadi sporadis sejak Rabu (23 November) dan masih berpotensi terjadi longsor susulan hingga sekarang," kata dia.

Asper Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Trenggalek Sutono mengatakan, longsor murni dipicu hujan deras yang menyebabkan resapan tanah mengalami kejenuhan, hingga menjadi labil dan bergerak.

"Kalau melihat sekitar lokasi longsoran yang rimbun, vegetasi tanaman sangat baik. Jadi penyebabnya bukan karena tanah gundul atau vegetasi rusak, tapi memang curah hujan yang tinggi dan menyebabkan resapan tanah jenuh," kata dia.

Menurut Sutono, tak ada laporan korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun, sekitar 52 warga dari 17 kepala keluarga (KK) yang ada di satu dusun Desa Depok terdampak longsor, saat ini terpaksa diungsikan.

Sutono menambahkan pergerakan tanah di beberapa titik tebing dengan luasan mencapai dua hektare, membahayakan keselamatan penduduk yang bermukim di bawahnya.

"Malam ini hampir semua warga yang permukimannya diidentifikasi terdampak, diungsikan di posko pengungsian yang disediakan daerah," pungkas Sutono.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya