Tantangan di Tengah Perayaan HUT Polisi Air dan Udara

Wakil Kepala Polri mengatakan, kepolisian air dan udara merupakan garda paling depan dalam penegakan hukum di Tanah Air.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 02 Des 2016, 06:37 WIB
Diterbitkan 02 Des 2016, 06:37 WIB
20161201-Wakapolri Syafruddin Pimpin Upacara HUT Pol Airud ke-66-Jakarta
Puluhan anggota polisi air dan udara mengikuti upacara peringatan HUT Kepolisian Perairan dan Udara (Pol Airud) yang ke-66 di Jakarta, Kamis (1/12). Upacara tersebut dipimpin oleh Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Air dan Udara memperingati hari jadinya yang ke-66. Pada perayaan yang digelar di Pangkalan Polisi Air di Jalan RE Martadinata Tanjung Priok, Jakarta Utara, itu Wakapolri Komjen Syafruddin mengingatkan tantangan berat polisi air dan udara.

Komjen Syafruddin mengatakan, kepolisian air dan udara merupakan garda paling depan dalam penegakan hukum di Tanah Air. Mengingat, letak geografis bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau.

Oleh karena itu, berbagai unsur yang ada di laut maupun udara haruslah diperkuat. Terlebih soal penegakan hukumnya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menegaskan Indonesia harus bisa menjadi poros maritim dunia, seperti yang telah dijabarkan dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2014-2019.

"Kebijakan tersebut menjadikan tantangan tugas Polri karena sebagai bagian dari pemerintahan akan menjadi kewajiban bagi Polri untuk menjabarkan visi kelautan melalui terpeliharanya aspek keamanan, ketertiban dan keselamatan masyarakat di wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia," kata Komjen Syafruddin mengutip amanat Kapolri Jenderal Tito, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/12/2016).

Menurut dia, Kepolisian Air dan Udara harus terus bahu membahu dalam menjaga perairan di Indonesia. Semangat cinta Tanah Air harus diwujudkan saat menjalankan tugas. Apalagi saat ini wilayah Maritim menjadi tolak ukur keberhasilan dan kemajuan bangsa.

"Pada aspek inilah keberadaan satuan polisi air dan udara harus dikedepankan. Satuan yang ada sejak tahun 1951 telah ditetapkan sebagai bagian jawaban kepolisian menjawab tantangan tugas dengan meningkatkan keamanan di wilayah perairan dan udara indonesia," tutur Syafruddin.

"Sejarah mencatat bagaimana Sriwijaya dan Majapahit menjadikan sektor maritim sebagai basis kekuatan menguasai dunia. Sehingga tidak berlebihan apabila saat ini visi kelautan Indonesia diarahakan pembangunan untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang diikuti pula penguatan pada sektor udara," dia menandaskan.

Peringatan HUT ke-66 Kepolisian Air dan Udara juga dimeriahkan dengan atraksi marching band dan pameran beberapa unit alat utama sistem pertahanan (alutsista), seperti kapal amfibi dan helikopter. Sekitar 400 pasukan ikut dalam gelaran upacara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya