Lola DPR Minta Optimalisasi Rekayasa Arus Lalu Lintas pada Arus Balik Lebaran 2025

Diperkirakan puncak arus balik lebaran 2025 ini akan terjadi pada tanggal 6-7 April 2025. Meskipun perlahan-lahan sudah ada kepadatan di sejumlah ruas jalan arus balik pada hari ini, Rabu (2/4/2025).

oleh Putu Merta Surya Putra Diperbarui 02 Apr 2025, 23:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2025, 23:00 WIB
Anggota Komisi III DPR Lola Nelria Oktavia.
Anggota Komisi III DPR Lola Nelria Oktavia. (Foto: Istimewa).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Diperkirakan puncak arus balik lebaran 2025 ini akan terjadi pada tanggal 6-7 April 2025. Meskipun perlahan-lahan sudah ada kepadatan di sejumlah ruas jalan arus balik pada hari ini, Rabu (2/4/2025).

Anggota Komisi III DPR Lola Nelria Oktavia mengatakan, penting untuk meningkatkan efektivitas rekayasa lalu lintas untuk menghadapi arus balik lebaran 2025 ini.

"Penting untuk terus meningkatkan efektivitas rekayasa lalu lintas seperti sistem contraflow, one way, dan ganjil-genap yang harus disesuaikan secara dinamis dengan situasi lapangan," kata dia dalam keterangannya.

Menurut Lola, penerapan sistem yang fleksibel dan responsif terhadap perkembangan jumlah kendaraan di jalur utama sangat penting untuk mengurai kemacetan yang berpotensi memicu kecelakaan.

"Rekayasa lalu lintas yang baik akan meminimalkan titik-titik kemacetan, terutama di jalur-jalur padat, serta mengurangi stres pengemudi," ungkap dia.

Politikus NasDem ini juga menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas di rest area sepanjang jalur. Menurutnya, rest area yang nyaman dan memadai sangat dibutuhkan pengemudi yang lelah setelah perjalanan jauh.

"Rest area yang nyaman dan lengkap dengan fasilitas istirahat yang memadai dapat membantu pengemudi untuk beristirahat dengan baik, mengurangi potensi kecelakaan akibat kelelahan," ungkap Lola.

 

Perkuat Koordinasi

Lola menuturkan, koordinasi yang lebih intensif antar instansi terkait juga diharapkan menjadi bagian dari solusi untuk meminimalisir kecelakaan.

Kerja sama antara kepolisian, dinas perhubungan, dan pihak terkait harus semakin diperkuat untuk menghadapi situasi darurat dengan cepat dan efektif.

Lebih lanjut, Lola juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi informasi untuk mengoptimalkan pengelolaan arus lalu lintas. Dengan adanya aplikasi navigasi dan informasi lalu lintas yang real time, pengemudi dapat memilih rute yang lebih lancar, menghindari titik kemacetan, dan meminimalkan risiko kecelakaan.

"Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus balik Idul Fitri 2025 dapat berlangsung dengan lebih lancar dan aman. Penurunan angka kecelakaan dapat terus ditekan," pungkasnya.

Polri Siapkan Skenario Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho telah menyiapkan berbagai skenario rekayasa lalu lintas, mulai dari contraflow hingga one way lokal untuk menghadapi arus balik Lebaran Idulfitri 1446 H.

Hal itu sebagaimana instruksi dari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo. Dia mengatakan, rekayasa lalu lintas dilakukan dengan melibatkan semua stakeholder terkait, untuk memastikan perjalanan arus balik berjalan lancar.

"Bapak Kapolri memerintahkan untuk merumuskan cara bertindak pada saat arus balik. Arus balik yang rencana prediksinya itu tanggal 5 atau 6, tentunya kita harus melakukan langkah-langkah strategis dengan semua stakeholder kaitannya dengan tata kelola rekayasa lalu lintas," ujar Agus kepada wartawan, Rabu (2/4/2025).

Dia mengatakan, beberapa rekayasa lalu lintas yang disiapkan antara lain adalah contraflow yang akan diterapkan dari KM 70 hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek.

"Jika volume kendaraan terus bertambah, contraflow ini bisa diperpanjang hingga KM 36. Jadi contraflow ini tentunya nanti akan melihat parameter-parameter jumlah traffic counting, termasuk visi rasio yang kita langsung lihat di lapangan," papar Agus.

Selain itu, lanjut dia, mulai Kamis 3 April 2025, one way lokal akan diterapkan untuk tahap pertama dari KM 188 Tol Palimanan hingga KM 70 Gerbang Tol Cikarang Utama.

"Jika pada 4 April masih terjadi lonjakan kendaraan, one way tahap dua akan diberlakukan dari KM 246 hingga KM 188," ucap Agus.

"Apabila di tanggal 4 masih ada bangkitan yang cukup deras dari arah timur yang menuju Jakarta, kami akan berlakukan one way tahap dua dari Kilometer 246 hingga Km 188," sambung dia.

Bisa Kemungkinan Diperpanjang

Namun, menurut Agus, jika lonjakan masih terasa hingga Sabtu 5 April 2025, maka one way lokal akan kembali diperpanjang. Sementara one way nasional, kata dia, akan dilakukan pada Minggu 6 April 2025.

"Mana kala masih terjadi bangkitan, tanggal 5 akan kita perpanjang lagi one way dari, mungkin dari Batang, termasuk juga barangkali dari 414. Karena pada tanggal 6, flag out daripada one way nasional yang akan dilepas oleh Bapak Kapolri dan Pak Menteri Perhubungan itu rencana tanggal 6 pagi," papar Agus.

Dia menambahkan, pihaknya tidak hanya fokus di tol, tapi juga mengawasi jalur arteri dan tempat wisata.

"Jalan-jalan alteri, tempat-tempat wisata juga menjadi pengawasan yang optimal dalam rangka menciptakan lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar," ucap Agus.

Agus mengimbau kepada pemudik yang hendak melakukan perjalan balik untuk memperhatikan betul kondisi kesehatan dan kendaraan, agar terhindar dari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

"Siapkan perjalanan dengan optimal, jaga kesehatan, pastikan kendaraan sehat, sehingga perjalanan rekan-rekan selamat sampai tujuan. Dengan pesan dari Bapak Kapolri, tagline operasi ketupat adalah mudik aman, keluarga nyaman. Semoga selamat sampai tujuan," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya