Kapolda Jabar: Kenapa Terduga Teroris Ada di Waduk Jatiluhur?

Para terduga teroris mengaku merupakan jaringan Bahrun Naim yang telah dibaiat menjadi pengikut ISIS.

oleh Abramena diperbarui 25 Des 2016, 20:12 WIB
Diterbitkan 25 Des 2016, 20:12 WIB
Irjen Anton Charliyan
Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan

Liputan6.com, Purwakarta - Dari sekian rangkaian penggerebekan terduga teroris yang dilakukan Densus 88 Antiteror lokasinya berada di darat. Namun kali ini, para terduga teroris digerebek plus dibekuk tengah berada di atas air. Alias di areal rumah terapung di Waduk Juanda Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat (Jabar).

"Yang menjadi pertanyaan kenapa harus di rumah apung? Kenapa di Waduk Jatiluhur? Hingga menyulitkan kami," ujar Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan usai penggerebekan di lokasi, Minggu, (25/12/2016).

Para terduga teroris mengaku merupakan jaringan Bahrun Naim yang telah dibaiat menjadi pengikut ISIS. Bahkan mereka juga telah dibaiat menjadi 'pengantin' alias pelaku bom bunuh diri itu

"Yang jelas sebelum mereka bergerak segera kita lumpuhkan, coba kalau bendungan ini diledakkan, kemungkinan kasusnya lebih besar dibanding WTC sehingga banyak yang akan menjadi korban karena ruang lingkup Jatiluhur sangat dekat dengan Purwakarta, Bandung dan Karawang," jelas Anton.

Dari keempat terduga teroris tersebut dua di antaranya meninggal dunia yakni Abu Sovi alias Abu azis alias Mas Brow, warga Jalan Tipar, Kecamatan Kota Waringin, Kabupaten bandung dan Abu Faiz, Warga Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Sedangkan dua terduga lainnya yang ditangkap dalam kondisi hidup yakni Rizal alias Abu Arham (29), warga Randu Kurung, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat dan Ivan Ragmat Syarif (28) warga  Mulya Tani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya