Menlu Beberkan Alasan Pemerintah Bantu Selesaikan Kasus Rohingya

Pemerintah sudah memberikan bantuan 10 kontainer pakaian dan makanan untuk etnis minoritas Rohingya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 31 Des 2016, 09:38 WIB
Diterbitkan 31 Des 2016, 09:38 WIB
20160405-Menlu Retno Marsudi -Jakarta
Menlu Retno Marsudi memberikan pernyataan pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Selasa (5/4). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia memiliki alasan kuat membantu penyelesaian masalah pengungsi Rohingya antara Myanmar dan Bangladesh. Meskipun, ia tidak memungkiri tidak banyak orang yang memikirkan pentingnya persoalan dua negara itu.

"Banyak yang berkomentar, ngapain mengurusi negara luar," ujar Retno di sela-sela menyampaikan pidato ilmiah di Bangsal Sri Manganti Keraton Yogyakarta sesuai menerima HB IX Award dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat 30 Desember 2016.

Ia mengatakan, Myanmar dan Bangladesh memiliki wilayah perbatasan sehingga diperlukan hubungan yang baik di antara kedua negara itu supaya mampu mengelola dengan baik.

Apabila hal itu tidak terjadi, maka kaum Rohingya akan kembali mengungsi besar-besaran seperti beberapa waktu lalu. Imbasnya, bisa berdampak ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Retno menganalogikan, tantangan politik luar negeri Indonesia saat ini seperti orang mendayung, tidak hanya mendayung di antara 2 karang tetapi di antara banyak karang dan layaknya orang berselancar di ombak yang sewaktu-waktu muncul besar.

"Politik luar negeri tidak dilakukan di ruang kosong, internal yang diperjuangkan dan eksternal yang diperhitungkan," ucap dia.

Ia menuturkan, pemerintah sudah memberikan bantuan 10 kontainer pakaian dan makanan untuk pengungsi Rohingya. Indonesia juga sudah menyiapkan bantuan jangka menengah dan panjang, seperti peningkatan kapasitas.

"Kerja sama yang sudah kami lakukan seperti dialog antarumat beragama, polisi, dan sebagainya," kata Retno.

Ia ingin menunjukkan umat Budha bisa hidup damai dengan Muslim di Indonesia. Di dalam negeri, Retno juga melakukan komunikasi dengan tokoh agama mengenai apa yang harus dibantu dalam persoalan itu.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya