Warga Ciledug Rela Bayar Rp 50 Ribu demi Bisa Lewati Banjir

Pengendara lebih memilih sewa gerobak untuk mengevakuasi motor mereka ketimbang mogok akibat menerjang banjir.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 22 Feb 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 08:15 WIB
20170221-Jasa Gerobak Untuk Melintasi Banjir-Jakarta Pusat
Penyedia jasa gerobak mengangkut warga dan motornya untuk menyeberangi banjir di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Selasa (21/2). Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa dini hari membuat sebagian wilayah di Jakarta banjir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Luapan anak Kali Angke menyebabkan Jalan Raya KH Hasyim Ashari Ciledug terendam banjir antara 30 hingga 50 cm. Alhasil, akses dari Tangerang menuju Ciledug dan Jakarta Barat atau sebaliknya terputus.

Akibat kondisi ini, kemacetan panjang pun terjadi hingga sejauh 500 meter. Motor yang menerobos banjir terpaksa harus didorong pengemudianya lantaran mogok.

Namun, ada pula sebagian pengendara lain yang lebih memilih menyewa gerobak untuk mengevakuasi motor mereka hingga jalan yang aman dari genangan luapan anak Kali Angke.

"Daripada mati turun mesin atau kaburatornya kemasukan air, mending sewa gerobak aja deh biar bisa pulang. Mahal sih Rp 30-50 ribu, pintar-pintar menawar," tutur Anwar Fuad, salah seorang pengendara motor, Selasa, 21 Februari 2017.

Namun, untuk mobil minibus atau nonsedan, jalan tersebut masih bisa dilalui. Hanya saja pengendara harus berhati-hati lantaran banyak warga yang menonton atau pejalan kaki yang lewat.

Tak hanya memutus akses jalan, luapan anak Kali Angke juga merendam ratusan rumah di Perumahan Ciledug Indah 1 yang berbatasan langsung dengan aliran kali tersebut. Menurut warga, kali mulai meluap sejak sore.

"Dari sore, sekarang sudah setinggi 80 cm. Makin dekat kali, makin dalam banjirnya," tutur salah seorang warga, Andri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya